ADVERTISEMENT

Fantastis! Kerugian Akibat PPKM Tembus Rp5,2 Triliun per Minggu, Luhut Bereaksi Begini

Jumat, 12 November 2021 14:50 WIB

Share
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengeklaim kerugian dari penerapan PPKM tembus Rp5,2 triliun per minggu. (foto: twitter/@luhut_binsar)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengeklaim kerugian dari penerapan PPKM tembus Rp5,2 triliun per minggu. (foto: twitter/@luhut_binsar)

"Maka Presiden dalam Ratas ini berpesan agar segera ditentukan strategi mempersiapkan Natal dan Tahun Baru,” imbuhnya.

Pemerintah, papar Luhut, akan meningkatkan cakupan vaksinasi khususnya bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) yang memiliki kerentanan jika terpapar Covid-19.

“Tingkat vaksinasi lansia perlu terus dikejar terutama untuk wilayah-wilayah aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, sehingga jika terjadi gelombang berikutnya maka angka kematian dan perawatan di rumah sakit dapat ditekan,” ujarnya.

Diungkapkan Menko Marves, dalam pertemuan tersebut Presiden juga meminta jajarannya agar konsisten mempertahankan kasus Covid-19 di tingkat yang rendah seperti saat ini.

“Dalam arahannya, Presiden mengingatkan kepada kami para pembantunya agar jangan terjadi lepas kendali di tengah situasi seperti sekarang ini. Pertahankan kasus serendah mungkin dalam waktu yang lama dan harus secara konsisten,” ungkapnya.

Dalam keterangan persnya, Luhut juga menyampaikan bahwa situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air terus menunjukkan perbaikan. Per 10 Oktober, kasus konfirmasi harian nasional turun 98,4 persen dengan kasus kematian sudah di bawah 50 kasus.

“Selain kasus harian terus membaik, jumlah kematian harian di Indonesia terus mengalami penurunan. Pada 10 Oktober, terdapat kasus kematian sebesar 39 [kasus] untuk nasional, dan 17 [kasus] untuk Jawa dan Bali,” ujarnya.

Terkait laju vaksinasi, Luhut mengungkapkan bahwa pemberlakuan syarat minimum cakupan vaksinasi dan cakupan vaksinasi bagi masyarakat kelompok lanjut usia (lansia) sebagai syarat penurunan level PPKM di Jawa-Bali juga berperan penting dalam mendorong meningkatnya cakupan vaksinasi.

“Saat ini tingkat vaksinasi dosis satu untuk Jawa Bali sudah mencapai 40 persen per 10 Oktober, naik 8 persen sejak 13 September 2021,” ujar Luhut.

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT