ADVERTISEMENT

Bangga Jakarta Menjadi Kota Literatur Dunia, Anies Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Pembangunan dan SDM

Kamis, 11 November 2021 17:17 WIB

Share
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan kegiatan literasinya. (foto: ist)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan kegiatan literasinya. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merasa bangga DKI Jakarta terpilih sebagai City of Literature atau Kota Literatur Dunia.

Kebahagian itu, setelah adanya pengumuman oleh Unesco pada Senin (8/11/2021).

Ibu kota negara RI ini masuk sebagai salah satu dari 49 kota lain di dunia yang tergabung dalam jaringan kota kreatif dunia (UNESCO's Creative City Network) tahun 2021 dan menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang terpilih.

Pemilihan disebut berdasarkan kategori bahwa Jakarta sebagai kota, telah memiliki sejarah panjang dan memiliki potensi besar untuk peningkatan dan pengembangan sastra dan literasi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan rasa bangga atas pemilihan UNESCO tersebut.

Ia mengatakan pentingnya pembangunan infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara beriringan.

"Kami merasa sangat bangga atas pemilihan UNESCO ini. Sebagai sebuah kota, Jakarta ini harus dibangun secara berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur yang kami lakukan selama ini penting untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang maju. Tetapi, kami juga meningkatkan kualitas manusianya. Inilah yang akan mendorong proses pembangunan berkelanjutan," kata Anies dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (11/11/2021).

"Dengan Jakarta dipilih sebagai Kota Sastra Dunia, maka ini akan menjadi pendorong penting bagi kami untuk terus meningkatkan aspek manusianya," ujarnya menambahkan.

Anies mengatakan, Jakarta memiliki sejarah panjang dalam hal literasi. Sejak periode kerajaan, kolonial, hingga awal-awal kemerdekaan Indonesia dan sekarang, kata dia, Jakarta menjadi pusat penting perbukuan dan literasi.

"Kami ingat bahwa di Jakarta inilah koran pertama berdiri, penerbit buku pertama berdiri, Balai Pustaka, dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) juga berdiri di Jakarta. Bahkan, kemerdekaan Indonesia bermula dari rajutan kata-kata dan kalimat yang disusun oleh para pendiri bangsa ini di Jakarta dan kemudian menyebar ke penjuru republik," katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT