JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito menyerahkan bantuan sebesar Rp 1,5 miliar untuk penanganan banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (9/11).
Adapun rinciannya adalah 500 juta guna mendukung penanganan banjir di Kabupaten Sintang, 500 juta diberikan kepada Kabupaten Malawi, 250 juta untuk Kabupaten Sekadau dan 250 juta untuk Kabupaten Sanggau.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Kepala BNPB kepada Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang dan Kalaks BPBD Kabupaten Malawi.
Sedangkan untuk Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau telah diserahkan secara simbolis oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jarwansyah, yang mewakili Kepala BNPB pada Senin (8/11).
Di samping itu, BNPB sebelumnya juga telah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan kepada Pemerintah Kabupaten Sintang berupa makanan siap saji 504 paket, lauk pauk 501 paket, matras 300 buah, selimut 300 buah, masker KF94 5.000 lembar, tenda pengungsi 2 set dan perahu polyethylene 2 buah.
Kepada Pemerintah Kabupaten Melawi, BNPB juga menyerahkan bantuan lain berupa makanan siap saji 504 paket, lauk pauk 501 paket, matras 300 buah, selimut 300 buah dan masker KF94 5.000 lembar.
Pada kesempatan tersebut, Ganip juga memberikan kiat-kiat dan strategi yang dapat digunakan guna percepatan penanganan banjir di beberapa wilayah Kalimantan Barat.
Dari kejadian-kejadian itu, Ganip memahami bahwa bencana banjir yang terjadi di empat wilayah di Kalimantan Barat itu dipicu oleh faktor cuaca, yakni tingginya intensitas hujan di wilayah hulu Sungai Kapuas.
Kendati demikian, Ganip mengatakan, bahwa kejadian banjir yang merupakan jenis bencana hidrometeorologi basah tersebut seharusnya dapat dicegah dengan berbagai upaya.
Upaya itu menurut Ganip antara lain tata kelola ruang yang baik dan benar, dan perilaku masyarakat untuk lebih peduli dan memahami tentang pemanfaatan alam yang berkelanjutan untuk kehidupan di masa depan.
"Kalau kita melihat dan mengevaluasi itu, maka bencana hidrometeorologi sebenarnya bencana yang bisa kita cegah. Dengan apa? Dengan penggunaan ruang hidup yang benar, kemudian perilaku masyarakat kita yang memahami tentang penggunaan alam dan seisinya itu untuk kehidupannya,” jelas Ganip.