LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Pemkab Lebak melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak menggelar Pertemuan Maklumat Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi di Rahaya Resto dan Resort, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Selasa (9/11/2021).
Dalam kegiatan tersebut terungkap bahwa, angka kematian ibu hamil dan bayi di Kabupaten Lebak sangat lah tinggi.
Tercatat selama 3 tahun terakhir, yakni 2019 hingga 2021 tercatat ada 117 ibu hamil dan 1.014 bayi meninggal dunia.
Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi mengatakan kegiatan itu sendiri dilakukan guna menyamakan persepsi dan komitmen dalam penanganan angka kematian ibu hamil dan bayi yang tinggi itu.
"Jadi kita disini untuk merumuskan bagaimana cara nya agar angka itu turun bahkan hingga zero. Sehingga langkah konkret mengenai penangan dan bagaimana SOP nya dapat terukur dan terarah. jadi siapa melakukan apa jelas, progresnya," kata Ade.
Ia pun mengaku akan menggalakan program lama, yakni memasang bendera biru disetiap rumah yang terdapat Ibu hamil.
Katanya, pada program yang sudah berjalan itu, setiap ibu hamil dapat terkontrol dengan baik mengenai kesehatan bayinya oleh tenaga kesehatan (Nakes) setempat.
"Pemasangan bendera biru itu akan kita galakan, dan bahkan bukan hanya ibu hamil tapi juga mengenai stunting. Jadi dari hulu sampai hilir nya dapat kita tangani," katanya.
Ia pun mengaku untuk nakes di Kabupaten Lebak sendiri masih lah sangat kurang dalam menangani hal tersebut, mengingat letak wilayah Kabupaten Lebak yang sangat luas ini.
"Nakes kita memang sangatlah kurang, namun kita akan kolaborasikan dengan ibu PKK dan pihak terkait lainnya. Karena masalah ini merupakan PR kita bersama," tandasnya. (kontributor banten/yusuf permana)