Hal tersebut disampaikannya langsung lewat akun media sosial Twitter pribadinya pada Senin (1/11/2021).
“Meraup untung besar di atas ‘derita rakyat’. Nikmat kah?,” cuit Yan A. Harahap.
Yan Harahap justru mencurigai, apabila dua nama orang itu tidak segera di-reshuffle oleh sang presiden maka Jokowi sendiri bisa jadi ikut terlibat di dalamnya.
“Luhut dan Erick Bisnis PCR, Kalau Tak Direshuffle, Bisa Saja Jokowi Diduga Terlibat - Oposisi Cerdas,” tulis Yan A. Hatahap di lain Tweet.
Meskipun sudah ada statement dari Luhut yang mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mengambil untung dari bisnis PCT PT GSI, tetapi Yan Harahap tak begitu saja mempercayainya.
Yan Harahap sangat yakin sekali bahwa Luhut Binsar Pandjaitan terlibat di dalam kasus bisnis tes PCR yang ada di Tanah Air.
“Ia mengakui ikut bisnis PCR. Tapi, ada yang percaya ia tak ambil untung?” ucapnya.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan diduga terlibat dalam bisnis polymerase chain reaction (PCR).
PT Toba Sejahtra dan PT Toba Bumi Energi yang terafiliasi dengan Luhut Binsar Pandjaitan, tercatat menaruh saham di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) yang disebut-sebut terlibat dalam bisnis PCR.
Namun, Menko Luhut membantah tudingan mengambil untung dalam bisnis PCR melalui PT GSI. Ia mengklaim, PT GSI membantu penyediaan tes Covid-19 yang terkendala pada awal pandemi tahun lalu. PT GSI disebut berdiri bukan untuk mencari profit.
“Saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT. Genomik Solidaritas Indonesia,” ucapnya dalam keterangan tertulis di Instagram Story akun pribadi-nya @luhut.pandjaitan. (jhn)