ADVERTISEMENT

Ricuh Saat Bertanding, Dua Tim Sepak Bola Diancam Wali Kota Bekasi

Senin, 8 November 2021 22:27 WIB

Share
Kedua tim Melakukan kejar kejaran di stadion mini Sumur Batu, Bantargebang viral di Sosial media. Sabtu (06/11/2021) lalu. (ist)
Kedua tim Melakukan kejar kejaran di stadion mini Sumur Batu, Bantargebang viral di Sosial media. Sabtu (06/11/2021) lalu. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Viral di sosial media, memperlihatkan kericuhan yang terjadi antara para pemain sepak bola yang diketahui tengah bermain di stadion mini Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi, pada Sabtu (06/11/2021) lalu.

Diketahui kedua tim tersebut yang bertanding yaitu kelurahan Bojong Rawalumbu melawan kelurahan Bantargebang.

Sementara pertandingan tersebut  tengah memperebutkan Piala Wali Kota Bekasi (Rahmat Effendi), yang dinamakan BM Peterpan Cup (Barisan Muda Pendukung tetap Rahmat Effendi.

Dalam keterangan video tersebut terdapat beberapa pemain melakukan aksi kejar kejaran antar kedua tim, terlihat juga beberapa pemain melakukan tindakan kekerasan, hingga suasana pertandingan menjadi ricuh.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengungkapkan jika kedua tim telah dilakukan sanksi tegas, denganngan mendiskualifikasi.

Ia juga mengungkapkan jika event sepak bola identik juga dengan kontroversi antar pemain, salah satunya ricuh.

"Nggak ada event besar ataupun kecil, pasti ada berantem, bola kalau nggak berantem juga gaenak dinikmati, udah belok-belokan (berlumpur) ujan-ujan, tapi itu sudah di diskualifikasi," ujar Wali kota Bekasi, Rahmat Effendi, Senin (08/11/2021) siang

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengungkapkan jika ia berharap kedepannya para tim yang akan bertanding untuk menampilkan sajian permainan yang menarik dan bermartabat.

Ia menilai jika kedua tim tidak melakukan permainan sepakbola dengan baik dan telah meyalahi aturan, maka ia akan langsung bertindak tegas.

"Ya kan sudah kita pesan, ya sajikan teknik bermain bola yang bermartabat yang baik. Sudah di fasilitasi, dijaga, jangan sampai ada (berantem). Kalo ada sesuatu di lapangan ya sudah diskulifikasi saja," pungkasnya. (kontributor/ihsan fahmi) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT