Masalah lain yang disampaikan pendemo, adanya dugaan korupsi penggunaan dana Covid-19 yang dijadikan program optimalisasi, kasus jaringan air bersih yang dikerjakan tanpa tender dan pembuatan septi tank serta MCK di 48 desa dengan anggaran Rp11,7 miliar.
"Kasus pembangunan Trotoar Poros Jalan Batalipu senilai Rp. 8,9 Miliar yang pekerjaannya tidak selesai," jelasnya. (ifand)