"Pelaku tidak mengakui, kita mau manggil saksi ahli bahasa, labfor sama IT Polda Metro Jaya," tegasnya.
Meski demikian Rachim memastikan penyidik tidak akan gegabah dalam menangani kasus tersebut.
"Polisi tidak mengejar pengakuan, tapi bukti. Bukti itu bukan berdasarkan opini katanya kata-Nya, nanti di pengadilan kita diketawain. Karena gada saksi, jadi susah, makanya kita tetap berhati - hati" tuntasnya.
Diketahui sebelumnya kedua korban yakni A dan R mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari orang yang dianggap sebagai guru mengajinya sendiri.
Kedua orang ini sempat diminta untuk mandi di rumah terduga pelaku. Bahkan salah satu dari mereka sempat diminta untuk memegang kemaluan Saiful.
Satu orang lainnya sempat diajak untuk menikah secara goib. Saiful melakukan perbuatannya tersebut dengan dalih untuk mengisi ilmu kedua muridnya. (*)