WASPADA! Cincau Hitam Bahaya Bagi Kesehatan, MITOS atau FAKTA?

Jumat, 5 November 2021 21:52 WIB

Share
WASPADA! Cincau Hitam Bahaya Bagi Kesehatan, MITOS atau FAKTA? (Tangkapan layar/YouTube Jakarta Bubble Drink Indonesia)
WASPADA! Cincau Hitam Bahaya Bagi Kesehatan, MITOS atau FAKTA? (Tangkapan layar/YouTube Jakarta Bubble Drink Indonesia)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Jika kita membahas tentang makanan sekaligus minuman yang menyegarkan pasti akan teringat pada cincau.

Cincau terbagi menjadi dua jenis, yakni cincau hijau dan cincau hitam. Seperti yang diketahui, cincau terbuat dari bahan alami, yakni daun-daunan.

Kali ini kita akan membahas seputar cincau hitam yang sudah dikenal masyakarat Indonesia sejak dahulu hingga sekarang.

Cincau hitam biasa dijadikan sebagai toping yang biasa disebut grass jelly diduga bisa menambah sensasi kesegaran loh. Terkadang kita pasti menemukan cincau hitam menjadi menu utama dalam minuman, seperti es yang dijual oleh abang-abang gerobak.

Karena rasanya yang bisa menyegarkan inilah membuat cincau hitam paling sering kita jumpai ketika bulan puasa tiba.

Coba bayangkan! ketika kita sudah menahan haus selama beberapa jam, lalu kita menyantap cincau. Wah! dijamin tenggorokan seketika langsung segar!!

Selain itu, ternyata cincau hitam diyakini memiliki manfaat yang banyak loh, karena kandungan alami yang dimilikinya dipercaya mampu melancarkan pencernaan yang bisa menurunkan berat badan, menyembuhkan demam, menurunkan resiko penyakit jantung, stroke hingga darah tinggi.

Namun dibalik segala manfaatnya, apakah kamu pernah mendengar isu bahwa cincau bisa berbahaya bagi kesehatan?

Tekstur dan warna cincau menjadi salah satu faktor yang bisa menentukan apakah makanan itu baik untuk dikonsumsi atau malah sebaliknya.

Menurut penelusuran data, cincau hitam yang memiliki warna hitam pekat, bertekstur keras, kenyal, tidak mudah berair, hingga tidak mudah hancur ketika dipegang dapat dipastikan bahwa cincau hitam tersebut tidak baik bagi kesehatan kita karena terdapat kandungan boraks, formalin, sampai pewarna tekstil.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar