ADVERTISEMENT

Kebijakan Perusahaan Tak Masuk Akal, Ratusan Kurir J&T Gandeng SPSI Akan Demo Selama 7 Hari

Jumat, 5 November 2021 04:30 WIB

Share
SPSI bersama kurir J&T rencanakan akan demo di depan kantor Pusat J&T di Kawasan Tangerang City. (Foto/Poskota.co.id/Iqbal)
SPSI bersama kurir J&T rencanakan akan demo di depan kantor Pusat J&T di Kawasan Tangerang City. (Foto/Poskota.co.id/Iqbal)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Menolak kebijakan perusahaan, ribuan buruh dari kurir PT Jet Teknologi Ekspres atau J&T bersama dengan serikat pekerja seluruh Indonesia (SPSI) Kota Tangerang akan melakukan aksi. Aksi ini akan digelar selama 7 hari. 

Aksi yang rencananya akan digelar mulai 10 November 2021 mendatang. Aksi ini merupakan penolakan kebijakan perusahaan memberatkan bagi tenaga kerja. 

Aksi ini nantinya akan ditempatkan di dua titik lokasi di Gudang J&T di Rawa Bokor dan Kantor Pusat PT Jet Teknologi Ekspres di kawasan Tangerang City, Kota Tangerang.

Tim Advokasi Tenaga Kerja, Tony Brammanti mengaku pihaknya melayangkan sebayak 6 buah tuntunan kepada perusahaan. 

"Pertama, menolak upah murah. Sebab saat ini para pekerja di J&T masih mendapatkan di bawah upah minimum sebesar Rp3 juta," ujarnya, Kamis (4/11/2021). 

Kata dia upah para pekerja di Tangerang mencapai saat ini mencapai Rp4,2 juta.

Kemudian mereka juga akan menolak jam kerja tidak normal, menolak status pekerja sebagai vendor, menolak target pengiriman yang tidak masuk akal, menolak PHK sepihak oleh perusahaan dan berikan kebebasan berserikat. 

"Aksi ini dipicu karena adanya kebijakan perusahaan memberatkan tenaga kerja antara lain upah minimum di bawah. Kawan-kawan Tangerang Rp4,2 juta, ini kawan-kawan J&T baru sampai Rp3 juta," ujarnya. 

Dia mengklaim dengan adanya sistem ini pihak perusahaan dianggap telah melanggar aturan yang ada.

"Artinya J&T berarti telah memberlakukan upah murah. Selain pada itu juga target pengiriman yang tidak masuk akal, karena ini kalau kita kerja normal ditetapkan target 3500 paket paket sebulan. Artinya 200 sekian paket sehari per orang. Kalau 120 paket sehari itu masih masuk akal," tambahnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT