Terkuak, Ini Mimpi Viani Limardi Kalau Gugatannya Rp1 Triliun Dengan PSI Menang di PN Jakarta Pusat

Rabu, 3 November 2021 19:19 WIB

Share
Mimpi Viani Limardi kalau gugatannya Rp1 triliun dengan PSI menang di PNJakarta Pusat, akan gunakan untuk membuat Pusat UMKM, atau semacam pemberdayaan dan pendanaan UMKM. (Foto/deny)
Mimpi Viani Limardi kalau gugatannya Rp1 triliun dengan PSI menang di PNJakarta Pusat, akan gunakan untuk membuat Pusat UMKM, atau semacam pemberdayaan dan pendanaan UMKM. (Foto/deny)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Buntut pemecatanya oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI), sehingga Viani Limardi menggugat hingga Rp1 triliun yang membuat heboh dan menjadi perhatian publik.

Viani yang merupakan anggota DPRD DKI Jakarta ini, menyebutkan alasannya mengapa menggugat partai yang sebelumnya sebagai 'kendaraan' politiknya itu senilai Rp1 triliun. 

"Kenapa awalnya bisa 1 T? , pertama itu kan sudah merusak nama baik dan keluarga besar saya. Lalu bagaimana dengan konstituenku, harga diri mereka nama baik aku sebagai wakilnya itu, berapa harga konstituen 700 ribu orang. Belum lagi DKI Jakarta, 10 juta orang," terangnya kepada Poskota, kemarin (2/11/2021).

Ternyata ada mimpi Viani Limardi kalau gugatannya Rp1 triliun dengan PSI menang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, ia akan menggunakannya untuk membuat Pusat UMKM, atau semacam pemberdayaan dan pendanaan UMKM.

"Karena kalau sekarang memang modalnya belum ada, uangnya kalau ini sampai dapat yang Rp1 T (triliun) aku pakai semua," ungkap perempuan keturunan Tionghoa tersebut. 

Viani juga menambahkan, buntut konfliknya dan pemecatannya tersebut banyak warga yang kecewa dengan PSI.

Bahkan, beberapa pendukungnya ingin demo mendatangi kantor  PSI untuk mempertanyakan keberadaannya. 

"Ya tentu banyak dari mereka yang tidak terima, dan karena waktu itu memang sedang PPKM jadinya saya larang khawatir nanti malah menimbulkan kluster penyebaran Covid-19," paparnya. 

Lebih lanjut dikatakannya, bahwa polemik yang tengah dihadapinya ini tidak akan menghentikan langkah politiknya.

Terlebih, sambungnya, ketika masih banyaknya warga DKI Jakarta  yang masih menginginkan dirinya untuk dilayani kembali.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar