Geruduk Kantor Tambang Pasir, Ini Tuntutan Warga Cigalempong Kepada PT PAM di Rangkasbitung

Selasa 02 Nov 2021, 19:14 WIB
Saepudin, warga Cigalempong bersama warga melakukan aksi demo di PT PAM (foto: Yusuf)

Saepudin, warga Cigalempong bersama warga melakukan aksi demo di PT PAM (foto: Yusuf)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Warga Kampung Cigalempong menggeruduk kantor PT Pasir Abadi Makmur (PAM) di Desa Nameng, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa (2/11/2021).

Mereka menggeruduk kantor tambang pasir itu karena telah geram akan aktivitas galian tambang pasir yang diduga telah menyebabkan banjir di pemukiman warga di Cigalempong.

Warga Cigalempong ajukan beberapa tuntutan yang mereka sampaikan diantaranya yakni  menutup pemanen parit pembuangan limbah pasir ke Kali Ciranjeun, dan memberikan kompensasi ganti rugi terhadap 37 rumah warga terdampak banjir itu.

"Kita minta nya agar perusahaan ini ditutup, karena selama 47 tahun saya hidup. Baru kali ini saya merasakan banjir sebesar ini," kata Saepudin, warga Cigalempong saat melakukan mengeruduk kantor PT PAM.

Saepudin mengatakan, sebelumnya pihak perusahaan hanya membuang limbah produksinya ke kali Cimangu. Namun, beberapa waktu terakhir ini PT PAM, malah membuang limbah produksinya ke kali Ciranjen, yang mengalir langsung ke pemukiman warga.

Hal itu lah yang diduga menjadi penyebab utama dari banjir yang telah merendam ratusan rumah di Rangkasbitung itu.

"Kita minta agar kedua tuntutan itu agar segera di tindaklanjuti dalam waktu 2 hari, sehingga banjir seperti kemarin dapat dicegah," ujarnya.

Sementara itu, Humas PT PAM Ahmad Yani mengaku bahwa pihaknya akan siap untuk mengabulkan kedua tuntutan warga itu.

"Ya kita tindak akan tinggal diam, kita akan kroschek ke rumah warga dan melihat barang-barang dan rumah warga yang sudah terendam banjir," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
News Update