DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Tim Jaguar Polres Metro (Polrestro) Depok, rencananya akan dibubarkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dr. Fadil Imran.
Tim Jaguar (Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan) merupakan pasukan elite kebanggaan Polres Metro Depok.
Rencana Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dr. Fadil Imran akan membubarkan pasukan elite kebanggaan Polres Metro Depok Tim Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan (Jaguar).
Hal ini ditanggapi Ketua Tim (Katim) Jaguar, Iptu Winam Agus alasan Kapolda jika ada kesalahan dalam pembentukan tim yang dianggap sebagai 'kelelawar' karena hanya berkeliling pada malam hari saja.
"Apapun itu jika sudah perintah dari pimpinan kita siap akan menjalankan perintah. Timnya mengaku siap jika memang nanti dibubarkan. Kami siap dibubarkan. Perintah pimpinan harus dilaksanakan. Satya Haprabu,” ujarnya kepada Poskota, Senin (1/11/2021) pagi.
Sebagai sosok figur Jaguar, Iptu Winam, selama tujuh tahun ada di hati warga Kota Depok maupun luar Depok, tetap selalu menjadi kebanggaan warga Kota Depok.
"Tim ini kerap hadir di masyarakat dan dirasa sangat membantu dalam mengatasi tindak kejahatan masyarakat pada malam hari. Tim ini terbentuk sejak tujuh tahun lalu dengan sejumlah personil yang sudah silih berganti. Kendati demikian, Tim Jaguar mengaku harus patuh pada pimpinan," katanya.
Mantan Kapospol Perum Pelni Kelurahan Abadi Jaya ini mengungkapkan kendati demikian dirinya sebagai Katim masih banyak yang bisa dilakukan untuk memberikan rasa aman pada masyarakat.
"Kami sebagai anggota siap dengan kebijakan pimpinan. Selama tujuh tahun keberadaan Jaguar yang melayani masyarakat khususnya dalam masalah gangguan kamtibmas malam hari seperti kejahatan jalanan, begal, masih banyak tugas lain yang dapat dilakukan," ungkapnya seraya menyebutka Tim Jaguar beranggotakan 16 orang dibagi tiga regu.
Masa transisi, Jaguar para anggota selain mempunyai kemampuan pengamanan yang lebih baik namun juga diajarkan bagaiamana cara mengetahui permasalahan reserse dengan mengikuti pendidikan diklat di Megamendung.
"Persenjataan kita serta body face sebagai pelindung menggunakan alat terbaru. Namun di lapangan kita juga kedepankan sisi humanis dalam berhadapan dengan masyarakat," tuturnya