Jemaah Indonesia Harap Tenang! Kemenag Pastikan Persiapan Penyelenggaraan Haji dan Umroh Terbuka dan Tak Diskriminatif

Senin 01 Nov 2021, 02:28 WIB
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Hilman Latief. (Foto/dok pribadi)

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Hilman Latief. (Foto/dok pribadi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Kementerian Agama (Kemenag) masih terus mempersiapkan penyelenggaran haji dan umrah 1443 H.

Seperti diketahui, sampai kini belum ada kepastian dari Pemerintah Arab Saudi tentang pembukaan umrah untuk jemaah Indonesia.

"Sampai saat ini belum ada kepastian dari Pemerintah Arab Saudi," kata Eko Hartono, Konjen RI di Jeddah yang dihubungi, Sabtu sore (30/10/2021).

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Hilman Latief memastikan bahwa persiapan dilakukan secara profesional, inklusif, terbuka, dan tidak diskriminatif.

"Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong percepatan persiapan ibadah haji dan umrah 1443 H secara profesional, terbuka, inklusif, dan tidak diskriminatif," tegas Hilman di Jakarta, Sabtu (30/10/2021).

"Menag juga minta persiapan dilakukan dengan sigap dan cermat, baik terkait jemaah, PPIU dan PIHK, protokol kesehatan, serta persiapan lainnya," sambungnya.

Menurut Hilman, keterbukaan dan profesionalitas penting karena ibadah haji dan umrah menjadi ajang silaturahim antar umat Islam dari berbagai latar belakang; baik ormas, golongan, daerah, dan lain sebagainya.

"Arahan Menag jelas dan tegas, pengelolaan dan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah harus lebih inklusif karena ibadah ini milik semua umat Islam Indonesia dari berbagai kalangan, tanpa ada diskriminasi dan perbedaan, baik prioritas jemaah, penyelenggara maupun para pembimbing haji dan umrah," terangnya.

"Jemaah memiliki latar belakang tradisi keagamaan yang bermacam-macam. Semua harus dilayani dengan baik," sambung Hilman.

Dirjen PHU menegaskan, penyelenggaraan ibadah haji dan umrah betul-betul disiapkan dan dilaksanakan

Hilman mematikan, pihaknya akan  mempersiapkan penyelenggaraan haji dan umrah secara profesional, termasuk dengan memperhatikan perbedaan karakter, baik pembimbing, petugas, serta jemaah. (Johara)

Berita Terkait

News Update