ADVERTISEMENT

Mantap! Rupiah Menguat Pada Penutupan Perdagangan Berada di Level Rp14.165 Per Dolar AS

Sabtu, 30 Oktober 2021 08:37 WIB

Share
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK, Anto Prabowo. (dok.OJK)
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK, Anto Prabowo. (dok.OJK)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat, seiring dengan perkembangan kasus Covid-19 yang semakin membaik.

Pada penutupan perdagangan pasar, Jumat sore (29/10/2021), nilai tukar berada dibanderol Rp 14.165 per dolar Amerika Serikat (AS).

Posisi tersebut menempatkan rupiah dalam posisi menguat 0,04% dibandingkan dengan penutupan perdagangan Kamis (29/10/2021).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat  kondisi stabilitas  sistem keuangan berdasarkan data September masih terjaga dengan kinerja yang terus bertumbuh positif seperti terlihat pada angka pertumbuhan kredit, dan  penghimpunan dana di pasar modal seiring mulai terkendalinya pandemi Covid 19 dan meningkatnya aktivitas perekonomian. 

Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK juga mencatat bahwa aktivitas perekonomian global juga mulai pulih sejalan dengan penyebaran Covid19 varian 
delta mulai mereda.

Demikian disampaikan Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK, Anto Prabowo di Jakarta, Jumat (29/10/2021).

Anto menjelaskan peningkatan vaksinasi khususnya di negara emerging markets yang mengalami akselerasi. Namun demikian perlu dicermati perkembangan global, terutama tren peningkatan inflasi akibat terganggunya global  supply chain, dampak pengetatan regulasi di Tiongkok, serta proses normalisasikebijakan moneter global yang diekspektasikan akan dimulai dalam waktu dekat.

Di domestik, lanjut Anto, indikator-indikator ekonomi terus menunjukkan perbaikan sejalan dengan penurunan kasus harian, pencapaian positivity rate terendah sepanjang pandemi, dan pulihnya mobilitas masyarakat. 

"Kinerja eksternal juga tumbuh solid seiring peningkatan harga komoditas, ditunjukkan oleh surplus neraca erdagangan yang persisten, current account deficit yang rendah, serta peningkatan cadangan devisa," Anto menjelaskan. (johara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT