Kata orang, Messi menopang Barcelona selama beberapa tahun, terutama karena krisis keuangan mereka memburuk dan keputusan transfer gagal.
Perubahan pelatih
Real Madrid mengalami pukulan ganda pada musim panas 2018, perlu menggantikan Zinedine Zidane serta Ronaldo, dan Julen Lopetegui adalah pelatih yang dipilih. Dia bertahan hanya dua bulan dan dipecat pada 29 Oktober.
Yang terjadi di Real Madrid itu, juga terjadi di Barecelona, ternyata terjadi pula krisis soal pelatihnya Ronald Koeman mengalami nasib yang sama setelah hanya dua bulan musim ini, dipecat pada 27 Oktober.
Tanpa Ronaldo, serangan Los Merengues lesu dan hasilnya langsung buruk. Hal yang sama terjadi pada Barcelona tanpa Messi, yang menderita lima kekalahan dan tiga hasil imbang dalam 13 pertandingan pembukaan mereka musim ini di semua kompetisi.
Lois Cules hanya memenangkan dua dari tujuh pertandingan terakhir mereka, seperti yang dilakukan Lopetegui dengan Real Madrid ketika ia menjalani lima pertandingan berturut-turut tanpa kemenangan.
Gol telah mengering
Messi dan Ronaldo menjamin klub mereka rata-rata 50 gol per musim dan tidak ada tim yang mampu mengimbangi kehilangan tingkat produktivitas gol. Tapi kini jelas produktivitas gol telah mengering.
Los Blancos mencetak 21 gol dalam 14 pertandingan di bawah Lopetegui, rata-rata 1,5 gol per pertandingan, sementara Barcelona asuhan Koeman mencetak 16 gol dalam 13 pertandingan, rata-rata 1,2 gol per pertandingan.
Pelatih baru, mungkin Xavi Hernandes, sangat diharapkan untuk kepulihan Barcelona, sambil menghilangkan bayang-bayang Messi. Era baru harus dimulai, bagaimana pun nantinya Messi juga menua. Tradisi Barca harus menjadi penopang etos kerja dan kinerja.
Berita mutakhir Sergi Berjuan telah diumumkan sebagai pelatih kepala sementara Barcelona, menyusul pemecatan Ronald Koeman pada Rabu malam. Sergi Berjuan menjadi harapan bagi Barca.
Pelatih tim B saat ini telah dipromosikan ke tim utama sementara Barcelona menyelesaikan kedatangan Xavi Hernandez dari Al Sadd.