"Bagi para atlet sendiri jadi inovasi yang kita harapkan bisa memberikan nilai tambah kepada mereka sebagai atlet. Kita bisa memberikan mereka wadah sebagai atlet di lapangan tetapi juga mewadahi mereka di platform yang lain. Sehingga mereka sebagai individu memiliki value yang lebih besar lagi," tegas Junas.
IBL NFT sendiri adalah produk dari kerja sama antara IBL dan Kolektibel.com ini yang diresmikan pada Kamis 28 Oktober 2021 di The Bucketlist Indonesia di Bogor.
The Bucketlist Indonesia dikenal sebagai galeri basket pertama dan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
CEO Kolektibel.com Pungkas Riandika menjelaskan, IBL NFT moment yang dibuat berupa cuplikan aksi terbaik para pemain IBL di musim 2021.
Seluruh aksi yang tersedia pada IBL NFT sudah disortir pada bagian terbaik.
"Seluruh video dokumentasi pertandingan, dikurasi secara cermat berdasarkan momentum penting dalam pertandingan. Shortlist momen itu kemudian dikemas ulang secara visual dan didaftarkan ke dalam blockchain smart contract, ini yang membuat tiap aset tersebut tercatat data sejarah kepemilikannya,"ucap Pungkas.
Produk IBL NFT ini saat ini masih dalam tahap closed beta dengan akses terbatas.
Namun publik tetap bisa mengikuti program waiting list pada periode ini.
Bagi yang ingin mencoba bisa melakukan registrasi melalui website: iblindonesia.com/nft .
Sebagai informasi Kolektibel.com menggunakan jaringan public blockchain Vexanium untuk pencatatan kepemilikan NFT.
Vexanium merupakan satu-satunya public blockchain asli Indonesia dengan entitas legal di Indonesia yang berbentuk yayasan (Yayasan Vexanium Teknologi Nusantara) yang hadir sejak tahun 2018.
Vexanium secara rutin memberikan edukasi teknis (pemrograman) dan non-teknis tentang blockchain dan smart-contract kepada publik. (*/mia)