Kadung Hancur Hati Suami Hancur Pula Rumah Mesum

Rabu 27 Okt 2021, 07:42 WIB
Kadung Hancur Hati Suami Hancur Pula Rumah Mesum. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

Kadung Hancur Hati Suami Hancur Pula Rumah Mesum. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

KISAH perselingkuhan Ny. Darsih, 35, dari Trenggalek (Jatim) ini tak hanya menghancurkan rumahtangganya, tapi juga rumah pribadi. Soalnya, Kamsidi, 40, suami yang kadung sakit hati langsung sewa alat berat. Ketimbang setelah cerai rumah dinikmati suami baru Darsih, mending dibikin rata tanah saja.

Jelek seperti apapun, suami adalah bapaknya anak-anak juga. Karenanya  tak perlu disesali. Jangan pula suami dianggap seperti sepeda motor, jika sudah tidak suka mau ditukar tambah. Ingat, anak-anak yang bakal jadi korban. Ibu sih bahagia dengan suami barunya, tapi anak-anak akan menjadi asing di rumah sendiri, karena ada bapak baru yang kehadirannya tak pernah diharapkan.

Ny. Darsih yang tinggal di Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek salah satu istri yang kecewa pada suami jaka-lara-nya. Ini terjadi karena mendadak ada pembanding yang lebih menjanjikan. Kamsidi hanya pekerja di pabrik, sedangkan Mujani, 38, duda keren karena jadi PNS. Tak peduli anak-anak akan jadi korban, dia membuka hati atas hadirnya sang duda jadi calon pendampingnya.

Sebetulnya meski hanya pekerja di pabrik, Kamsidi ini termasuk lelaki ulet dan gemi nastiti ngati-ati (hemat bermanfaat). Bertolak dari sifat hematnya itulah dia bisa membangun rumah di atas tanah pemberian mertua. Meski hanya berdinding batako dan atapnya genting plentong, tapi cukup baguslah untuk ukuran pedesaan. Bagi sebuah rumahtangga, rumah pribadi adalah sebuah kehormatan. Soalnya kini banyak orang punya mobil bagus tapi rumahnya masih ngontrak.

Entah ketemu setan dari mana, rumahtangga bahagia Darsih-Kamsidi mendadak terganggu ketika Darsih kenal duda Mujani. Awalnya hanya perkenalan biasa, tapi lewat HP duda PNS itu sering menghubungi Darsih. Dari ngobrol ngalor ngidul lama-lama mulai menjurus. Intinya, Mujani ada minat dan syahwat pada bini Kamsidi tersebut.

Celakanya, Darsih mulai hanyut pada hubungan yang salah arah itu. Buktinya, dia mau diajak jalan keluar rumah, makan-makan berdua. Lama-lama diajak masuk hotel pun mau, ya akhirnya ......dimasuki juga! Bahkan Mujani sudah mendeklarasikan cintanya, siap menjadi suami pengganti jika Darsih sudah bercerai dari Kamsidi.

Iman Darsih goyah gara-gara “imin”-nya Mujani. Setan juga mulai mengompori, punya suami kerja di pabrik itu rentan. Jika sewaktu-waktu pabrik bubar karena dampak Covid-19, paling-paling dapat pesangon tak seberapa. “Mending jadi istri PNS, di hari tua dapat pensiunan. Meski sudah nenek-nenek ente tak terlantar Bleh.....,” buju setan.

Ternyata Darsih kemudian mengiyakan, tapi harus pelan-pelan untuk memutus tali rumahtangganya bersama Kamsidi. Bagaimana dengan anak-anak? Ah, itu urusan nomer dua, toh setiap anak sudah membawa rejekinya masing-masing. Nah, gara-gara sudah ada kata mufakot tersebut, Darsih menjadi semakin jinak di depan Mujani. Maksudnya kapan saja diajak kencan ke hotel, langsung siap tempur. Bahkan kadang di rumah sendiri.

Lama-lama  Kamsidi dapat info minir itu dari kenalannya dan kalau tak percaya sialakan membuntuti perilaku istri belakangan ini. Dan ketika saran itu dijalankan, ternyata benar. Dia melihat dengan mata kepala sendiri, istri masuk hotel bersama lelaki lain yang tak dikenalnya. Hatinya langsung hancur seperti split buat ngecor bangunan.

Untung Kamsidi lelaki sabar. Dia tak mau bikin geger di hotel. Dia langsung pergi saja dan menuju tempat penyewaan alat-alat berat. Bak pemain catur, dia sudah bicara kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ke depan. “Ketimbang rumahku ditinggali Darsih bersama suami barunya, mending kuhancurkan saja.” Begitu kata Kamsidi.

Melihat kemesraan Darsih – Mujani saat hendak cek in, dia memastikan bahwa tak lama lagi dirinya akan didepak, alias digugat cerai. Sebelum itu terjadi Kamsidi bertindak lebih cepat. Maka sebelum istri pulang, traktor Beko itu sudah datang dan merobohkan bangunan tersebut. Tukang beko yang tak tahu kemelut apa yang terjadi ya langsung bekerja. Pas Darsih pulang, rumah itu sudah rata dengan tanah. “Hancur hatiku, tapi rumah mesum ini harus hancur juga,” Kata Kamsidi penuh kemenangan.

Berita Terkait
News Update