ADVERTISEMENT

Geger! Kades Korupsi Dana Desa Demi Nikahi 2 Istri Muda dan Investasi Berbau Mistis, Kisah Hidupnya Ini Bikin Tercengang

Rabu, 27 Oktober 2021 09:36 WIB

Share
Ketua BPD Desa Kepandean, Hafni menceritakan kisah hidup Yusro sebelum menjabat Kades Kepandean hingga terjerat korupsi. (foto: poskota/haryono)
Ketua BPD Desa Kepandean, Hafni menceritakan kisah hidup Yusro sebelum menjabat Kades Kepandean hingga terjerat korupsi. (foto: poskota/haryono)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Hafni yang mengaku sudah menjabat Ketua BPD Kepandean menuturkan persoalan kemudian muncul ketika pemerintah mulai menggelontorkan dana desa sejak 2015. YS yang seharusnya memimpin desa mulai jarang terlihat di kantornya.

"Rekening kas desa yang semula dipegang bendahara berpindah tangan kepada dirinya. Ada uang desa yang masuk dan keluar cuma dia yang tahu, saya dan puluhan staf di desa tidak ada yang tahu," ungkapnya.

Hafni beserta yang lainnya mengakui pada masa kepemimpinan YS, hanya menerima gaji sampai akhir 2016. Setelah itu sampai 2018 honor mereka tidak kunjung dibayarkan, karena rekening kas desanya dibawa oleh YS. 

"Sekitar satu setengah tahun kami bekerja tapi tidak mendapat honor," pungkasnya. 

Sejak 2015-2018, sebagai ketua BPD Hafni mengaku tidak mengetahui persis berapa besaran dana desa yang diterimanya dari pemerintah. Mengingat semua itu dipegang dan dikendalikan oleh YS. 

Sulit Ditemui

Dirinya juga merasa kesulitan untuk mencari informasi besaran dana itu, sebab YS juga sudah jarang berada di rumah Kepandean.

Karena sulit untuk ditemui, pelayanan masyarakat pun menjadi terganggu. Karena jengkel, masyarakat minta agar kantor desa ditutup saja.

"Pokoknya sejak tahun 2016 itu dia sudah susah dihubungi, di rumahnya juga jarang ada pak. Masyarakat yang keperluannya terganggu jadi jengkel dan meminta agar kantor desa ditutup tapi saya dan staf desa menolak," ungkapnya. 

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT