ADVERTISEMENT

Anggota DPR Ini Mengatakan Maskapai Garuda Indonesia Berpotensi Tutup Jika Negosiasi Alot

Selasa, 26 Oktober 2021 23:40 WIB

Share
Garuda Indonesia larang hp Vivo masuk kargo (Instagram/@garuda.indonesia)
Garuda Indonesia larang hp Vivo masuk kargo (Instagram/@garuda.indonesia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gonjang-ganjing yang menerjang Garuda Indonesia menimbulkan polemik besar. Opsi pemerintah yang membuka kemungkinan untuk menutup Garuda, di kalangan DPR mengundang pro kontra keras.

Ada yang menuding Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang harus dipersalahkan dan dipermalukan. Di sisi lain ada yang menyatakan, mau tidak mau Garuda Indonesiaditutup kalau negosiasi terkait masalah utang dan masalah dengan pihak luar ternyata alot.

Salah satu yang mendukung penutupan Garuda Indonesia adalah Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty. Dia mendukung langkah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memilih opsi penutupan maskapai Garuda Indonesia apabila negosiasi dengan para lender, lessor pesawat, hingga pemegang sukuk global gagal dilakukan.

Jika negosiasi berjalan alot, maka menurutnya tidak ada pilihan lain selain Kementerian BUMN harus menyiapkan maskapai penerbangan Pelita Air atau maskapai lain sebagai pengganti.

“Saya menilai penyiapan maskapai penerbangan lain untuk menggantikan Garuda Indonesia sebagai antisipasi dari sangat seriusnya situasi saat ini," kata Evita.

"Kalau memang tidak bisa lagi dinegosiasikan dengan para lessor, lender maupun pemegang sukuk global ya tentu saja seperti kata Kementerian BUMN, opsinya tidak ada lagi kecuali ditutup," katanya.

Legislator dapil Jawa Tengah III itu menyampaikan DPR sudah menegaskan bahwa opsi lain dengan penyertaan modal negara (PMN) tidak akan mungkin dilakukan. Evita berharap situasi ini bisa ditangkap para lessor untuk bisa memberikan kesempatan kepada Garuda Indonesiadi tengah kondisi tidak adanya opsi lain lagi.

Apalagi terakhir ini terbuka sinyal positif bagi dunia penerbangan setelah dibukanya pariwisata internasional ke Bali, pembukaan umrah, dan lainnya setelah menurunnya kasus Covid-19 secara signifikan di Indonesia. Evita meyakini penutupan Garuda Indonesia itu tidak akan membuat Indonesia kehilangan flag carrier.

Ia mencontohkan di Amerika Serikat, penerbangan sepenuhnya dikelola oleh swasta, dan semua pesawat yang terdaftar di AS disebut flag carrier.

Sebuah negara bisa mengganti maskapai national carrier-nya bahkan meniadakannya, termasuk bekerja sama dengan maskapai internasional untuk jadwal penerbangan internasional.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT