JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Nur Afni Sajim, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, menyebutkan buruknya managemen pengrekrutmen sopir Transjakarta diduga menjadi penyebab insiden tabrakan yang menewaskan 3 orang di Halte Cawang, Jakarta Timur.
Karenanya, pihak PT Transjakarta pun diminta untuk bertanggung jawab atas kecelakaan maut tersebut.
"Karena proses rekruitmen sopir yang tak jelas oleh pihak ketiga, Transjakarta harus mengakui, memang supirnya cendrung ugal-ugalan dan kecelakaan seperti ini bukan kejadian pertama kali dialami Transjakarta," terangnya, Senin (25/10/2021).
Disisi lain, Nur Afni juga menyoroti soal jalur yang dilalui Transjakarta yang tidak pernah berubah.
Sebab menurut politisi perempuan Partai Demokrat ini, jalur Transjakarta yang ada saat ini hasil program Gubernur DKI Jakarta sebelumnya.
"Transjakarta itu kan tidak punya jalur. Yang dipakai saat ini kan jalur umum, harusnya dipikirkan kembali untuk jalur khusus Transjakarta yang lebih aman, sehingga tidak mengganggu kendaraan lainnya," jelas politisi Demokrat ini.
"Jadi, ada dua masalah sebenarnya yang harus dibenahi Transjakarta, pertama adalah terkait pihak ketiga dalam melakukan proses rekuitmen sopir, yang kedua soal yang jalur yang harus dilalui oleh Transjakarta, Kalau ini tidak dibenahi saya yakin ke depan akan ada korban selanjutnya," sambungnya.
Nur Afni pun mengatakan, komisi B harus memanggil PT Transjakarta atas kejadian tabrakan bus Transjakarta ini.
Menurutnya selama ini Transjakarta mendapat subsidi dari pemerintah daerah, jadi si sopir jangan mentang-mentang kerja per kilometer per jam terus seenak-enaknya membawa kendaraan.
"Emang nyawa manusia seperti nyawa tikus," tambahnya.
Diketahui, kecelakaan hebat dialami Bus Transjakarta, di Halte Cawang-Ciliwung, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Senin (25/10/2021) sekitar pukul 08:30 WIB.