JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta, menyebutkan pihaknya tidak membuat makanan yang dibagikan dalam bentuk rice box atau nasi kotak.
Menurutnya, pembagian maupun penghimpunan terhadap dukungan program ricebox tersebut dari masyarakat bekerjasama dengan warung-warung dan UMKM.
"Sejauh ini sudah lebih dari 300 ribu rice box yang dibagikan di seluruh Indonesia dan selama ini semua berjalan baik," terang Michael melalui keterangan tertulisnya, Senin (25/10/2021).
Ditambahkannya, terkait adanya kejadian yang mengakibatkan puluhan warga keracunan setelah menyantap nasi box di Koja, Jakarta Utara, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan rumah sakit untuk memastikan korban tertangani.
"Kami mohon maaf atas hal-hal yang kita bersama tidak harapkan. Kami juga telah memberikan bantuan bagi para korban keracunan makanan," ucapnya.
Terkait adanya insiden tersebut, Michael pun menambahkan telah menindaklanjuti dan mendalami pemilik warung.
Dan atas kejadian tersebut, pemilik warung yang menyajikan nasi box tersebut telah menyampaikan permintaan maaf baik kepada PSI maupun korban.
"Permintaan maaf sudah disampaikan pemilik warung kepada kami dan juga para korban keracunan. Atas kejadian ini, kami juga akan memastikan tidak akan terulang kembali," papar Michael.
Sebagaimana diketahui, puluhan warga di RW 06 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara diduga keracunan nasi boks pemberian Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (24/10/2021) kemarin.
Ketua RW06, Koja, Suratman mengatakan pembagian nasi boks yang mencantumkan logo PSI itu dilakukan kemarin.
Menurutnya, ada sekitar 89 nasi boks yang dibagikan kepada warganya.
Suratman mengatakan pembagian nasi boks yang mencantumkan logo PSI itu dilakukan kemarin.
Menurutnya, ada sekitar 89 nasi boks yang dibagikan kepada warganya.
Lalu, warga Koja pun memakan nasi boks yang berisi nasi dengan lauk telur, buncis, orek tempe, dan sayur tersebut.
Ternyata, selang 3 jam kemudian, 35 warga merasakan mual. (deny)
