Melengkapi Nutrisi Anak Saat Kembali Ke Sekolah atau PTM, Rumah Sakit Universitas Indonesia Gelar Webinar Nasional

Sabtu 23 Okt 2021, 23:44 WIB
Meningkatkan dan melengkapi nutrisi anak setelah sekolah, RS Universitas Indonesia (RSUI) menggelar rangkaian webinar pada Sabtu, (23/10/2021). (Foto/tanagkapanlayaryoutube)

Meningkatkan dan melengkapi nutrisi anak setelah sekolah, RS Universitas Indonesia (RSUI) menggelar rangkaian webinar pada Sabtu, (23/10/2021). (Foto/tanagkapanlayaryoutube)

Sedangkan dr. Yoga Devaera, Sp.A(K) dengan tema mengusung materi “Cara Bijak Mengkonsumsi Susu untuk Ananda”.

Dokter Yoga mengawali materi dengan menampilkan tabel perbandingan kandungan zat gizi pada ASI dengan beberapa susu dari hewan mamalia, seperti sapi, kambing, domba, dan unta.

Dalam tabel tersebut, kandungan protein ASI yang paling rendah, sementara kandungan laktosa pada ASI yang paling tinggi.

Terdapat perbedaan antara susu bayi dan susu anak.

Susu bayi (untuk anak di bawah 1 tahun) memiliki kandungan protein dan natrium yang lebih rendah dibandingkan pada susu anak (di atas 1 tahun).

Protein dan natrium yang lebih tinggi dapat menjadi beban pada ginjal (renal solute load), sehingga susu anak (untuk yang di atas 1 tahun) tidak boleh diberikan kepada anak yang dibawah 1 tahun, karena anak nantinya berisiko mengalami diare dan dehidrasi.

Sementara, ASI renal solute load-nya yang paling rendah, namun kandungan kalsiumnya relatif rendah dibanding saat bayi masih di bawah 6 bulan.

Dokter Yoga juga menjelaskan tentang perbadaan susu berbentuk bubuk dan cair yang terletak dalam teknologi pangan pengolahannya.

Para orang tua harus memperhatikan konsumsi gula harian pada anak untuk menghindari kegemukan, diabetes, dan hipertensi pada anak.

Orangtua bisa memilih susu yang kandungan gula dan lemak yang rendah, atau bisa memilih susu dengan rasa yang plain, namun ini harus disesuaikan juga dengan kemauan anak.

Tonton juga video "Jual Surat Izin Operasional (SIO) Palsu, Oknum Wartawan Diciduk Polisi". (youtube/poskota tv)

"Pastikan kenaikan berat badan anak tidak berlebihan,” terang Dokter Yoga.

Antusiasme masyarakat cukup tinggi terhadap acara webinar online ini, dengan jumlah peserta sebanyak 125 orang, terdiri dari remaja, orang tua, guru, dan kader kesehatan, lalu peserta berasal dari berbagai daerah bahkan terdapat peserta berasal dari luar pulau Jawa, hingga Papua, turut menghadiri acara. (angga/pkl02) 

Berita Terkait
News Update