Kata Sutrisno, selain jadi tempat prostitusi, lokasi tersebut juga menjadi tempat peredaran minuman keras dan aksi pembunuhan seperti yang terjadi pada korban bernama Sugito (45) yang tewas dikeroyok di lokasi, pada Minggu (17/10/2021)
"Ya paling mabok, tapi enggak begitu sering, kalau pembunuhan selama pandemi, baru yang tadi aja, yang kemarin kejadian," ungkapnya.
Tonton juga video "Pekerja LRT Terjatuh Dari Ketinggian 8 Meter, Kapolsek Setiabudi: Masih Kritis Belum Sadarkan Diri". (youtube/poskota tv)
Terkait kasus kriminal hingga menewaskan nyawa, Sutrisno mencatat sejauh ini sudah ada tiga kali kasus tersebut terjadi. Bahkan prostitusi di Gunung Antang sempat ditutup selama tiga bulan lantaran adanya tamu yang tewas.
"Ada tiga kali lah (kasus pembunuhan),” ujarnya.
Lanjut, kata Sutrisno, tempat prostitusi di kawasan Gunung Antang juga menjadi lokasi perjudian seperti judi dadu.
Karena itulah, warga sebenarnya resah, namun tak bisa berbuat banyak sebab takut ada konflik berkepanjangan.
"Ya mau gimana? Warga sekitar juga takut nanti ada gesekan, yang penting enggak ganggu wilayah situ," pungkasnya. (cr02/pkl04)