Program Kartu Prakerja Sudah Dihubungkan dengan Fasilitas Kredit Usaha Rakyat untuk Menjadi Entrepreneur

Jumat, 22 Oktober 2021 20:44 WIB

Share
Menko Prekonomian Airlangga Hartarto. (foto: ist)
Menko Prekonomian Airlangga Hartarto. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Program Kartu Pra Kerja merupakan salah satu keberhasilan kebijakan Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju yang salah satunya memprioritaskan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). 

Hingga Batch ke-21, telah terdapat 75 juta pendaftar sejak program ini dibuka pertama kali pada 11 April tahun 2020. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11,4 juta orang yang tersebar dari 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia telah mendapatkan manfaat Program Kartu Prakerja.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Program Kartu Pra Kerja menjadikan jumlah pengangguran pada kelompok penerima program tersebut menurun dan terjadi peningkatan cukup besar di kelompok wirausaha, yaitu naik 13%, setelah menerima Program Kartu Prakerja. 

Lembaga survei juga merilis data bahwa penerima program mengaku mengalami peningkatan kompetensi, keilmuan maupun keterampilan setelah mengikuti Program Kartu Prakerja.

"Hari ini tepat dua tahun Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Kartu Prakerja merupakan salah satu yang lahir dan jadi bagian dalam penanganan pandemi serta hal ini juga menjadi buffer untuk mereka yang terkena PHK. Tingkat inflasi juga relatif terkendali dan harga pangan stabil," kata  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Rapat dan Press Briefing dengan Mitra Lembaga Penilai dan Pemantau Pelatihan Program Kartu Prakerja, di Jakarta pada Jumat (22/10/2021).

Menko Airlangga menyampaikan, antusias masyarakat ini menggambarkan bahwa terjadi literasi digital Indonesia yang cukup baik. 

"Meskipun mengandung aspek bantuan sosial, program ini mensyaratkan partisipasi aktif pesertanya mulai dari mendaftarkan diri, mengikuti proses seleksi, mengikuti dan menyelesaikan pelatihan hingga akhirnya mendapatkan dana berupa bantuan sosial," katanya.

Untuk mengapresiasi dukungan dan keterlibatan akademisi dalam menjaga standar Kartu Prakerja, Menko Airlangga berdialog langsung dengan para rektor dan yang mewakili Perguruan Tinggi dan Yayasan yang terlibat dalam penyempurnaan standar pelatihan.

Keterlibatan Perguruan Tinggi dan Yayasan yakni dengan cara screening sebelum suatu pelatihan masuk ekosistem Kartu Pra Kerja dan juga memonitor sesudah pelatihan masuk dalam ekosistem. 

Proses screening dilakukan oleh Tim Asesmen yang berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Airlangga, dan Yayasan Indonesia Mengajar.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar