JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Piston merupakan salah satu komponen utama pada mesin yang memiliki tugas cukup berat. Karena posisinya bekerja di ruang bakar di mana campuran bahan bakar dan udara dipantik untuk menciptakan ledakan selama mesin menyala.
Selain itu suhu di ruang bakar itu bisa sangat tinggi juga membuat Piston membutuhkan material yang tangguh, tidak mudah memuai karena ruang geraknya yang terbatas di dalam silinder mesin.
Kadang meskipun Piston sudah dibekali dengan material yang tangguh, bukan berarti komponen ini bisa terbebas dari masalah.
Salah satu masalah yang kerap muncul adalah dinding piston baret atau tergores yang bisa berpengaruh besar pada performa mesin.
Dampaknya bisa berupa tenaga mesin yang menurun, motor sering mogok atau suara mesin jadi kasar.
Berikut penyebab Piston motor baret:
1. Volume Oli Mesin Minim
Salah satunya penyebabnya adalah akibat volume oli mesin di dalam mesin minim atau sering kali pengguna sepeda motor lupa mengganti oli, sehingga oli di dalam mesin habis.
Karena minim atau tidak adanya pelumasan dari oli mesin, membuat ring oli pada piston menjadi aus.
Minimnya volume oli mesin berarti lapisan pelindung yang dibuat oli itu bisa hilang.
Gesekan piston yang bergerak naik-turun dengan dinding silinder pun kian kuat, dan menimbulkan sumber panas tambahan.
Hal itu karena saat tekanan pembakaran maksimum terjadi dua gaya yaitu mendorong piston ke bawah dan menekan dinding silinder pada area kerja piston.
Karena gaya menekan dinding silinder itu, maka piston bisa bergesekan langsung dengan dinding silinder yang tak terlumasi.
Dengan kondisi itu, dipadu panas dari hasil proses pembakaran, suhu kerja dari piston pun menjadi makin tinggi.
Artinya tingkat pemuaian piston makin besar. Disinilah terjadi gesekan yang membuat dinding piston bisa tergores.
2. Waspada Oli Palsu
Selain itu bikers juga harus waspada dengan oli mesin palsu, karena penggunaannya bisa menjadi penyebab berikutnya.
Oli mesin palsu ini bisa merupakan oli bekas yang dijernihkan dan diramu ulang tapi kemampuan lumas sudah jauh berkurang dan tanpa aditif.
Tak hanya piston yang terkena dampaknya, komponen mesin lain yang membutuhkan pelumasan pun turut rusak. Jadi penting untuk memastikan oli mesin yang digunakan orisinal.
3. Substitusi dengan Piston Motor Lain
Substitusi atau mengganti piston standar dengan piston motor lain untuk tujuan modifikasi juga berpotensi membuat piston baret.
Seperti modifikasi bore up mesin yang masih menggunakan ukuran diameter piston yang sama dengan kapasitas silinder.
Cara ini kadang juga berpotensi membuat piston baret bila menggunakan piston dengan offset berbeda dari standar.
Tonton juga video "Seorang Pria Tenggelam di Danau Kedaton, Diduga Akibat Kelelahan saat Berenang". (youtube/poskota tv)
Nah, untuk mengantisipasinya, tentu bikers harus mengetahui waktu pergantian oli.
Jadi jangan sampai lupa ganti oli yang dalam buku panduan sepeda motor adalah setiap 2.500-3.000 km agar mesin tetap terjaga, karena fungsi oli tentunya untuk melumasi setiap komponen yang ada di dalam mesin. (ichsan)