Hal itu karena saat tekanan pembakaran maksimum terjadi dua gaya yaitu mendorong piston ke bawah dan menekan dinding silinder pada area kerja piston.
Karena gaya menekan dinding silinder itu, maka piston bisa bergesekan langsung dengan dinding silinder yang tak terlumasi.
Dengan kondisi itu, dipadu panas dari hasil proses pembakaran, suhu kerja dari piston pun menjadi makin tinggi.
Artinya tingkat pemuaian piston makin besar. Disinilah terjadi gesekan yang membuat dinding piston bisa tergores.
2. Waspada Oli Palsu
Selain itu bikers juga harus waspada dengan oli mesin palsu, karena penggunaannya bisa menjadi penyebab berikutnya.
Oli mesin palsu ini bisa merupakan oli bekas yang dijernihkan dan diramu ulang tapi kemampuan lumas sudah jauh berkurang dan tanpa aditif.
Tak hanya piston yang terkena dampaknya, komponen mesin lain yang membutuhkan pelumasan pun turut rusak. Jadi penting untuk memastikan oli mesin yang digunakan orisinal.
3. Substitusi dengan Piston Motor Lain
Substitusi atau mengganti piston standar dengan piston motor lain untuk tujuan modifikasi juga berpotensi membuat piston baret.
Seperti modifikasi bore up mesin yang masih menggunakan ukuran diameter piston yang sama dengan kapasitas silinder.
Cara ini kadang juga berpotensi membuat piston baret bila menggunakan piston dengan offset berbeda dari standar.
Tonton juga video "Seorang Pria Tenggelam di Danau Kedaton, Diduga Akibat Kelelahan saat Berenang". (youtube/poskota tv)