JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dua tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo - HK Ma;ruf Amin diklaim banyak prestasi, di antaranya bisa membawa kembali Piala Thomas Cup 2020 kembali ke Tanah Air setelah 19 tahun.
Klaim tersebut disampaikan Dr M. Fadjroel Rachman, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi/Juru Bicara Presiden di Jakarta, Kamis sore (21/10/2021).
Klaim Lainnya, menurut Fadjroel, Indonesia menjadi Presidensi G-20, sebagai negara perekonomian terbesar di dunia.
Ia menambahkan Presiden Joko Widodo konsisten memimpin proses transformasi progresif dalam koridor konstitusi, regulasi, demokrasi dan ilmu pengetahuan.
"Fondasi transformasi progresif dimulai dari perubahan cara kerja bangsa khususnya pemerintahan. Cara kerja pemerintahan harus efektif-efisien, melayani dan memberdayakan rakyat," terang Fadjroel.
Ia menjelaskan selama dua tahun pemerintahan, Presiden Joko Widodo menciptakan keseimbangan antara penanganan pandemi, kebijakan keberlanjutan pembangunan nasional, serta pengawalan keadilan, hukum dan HAM.
Pertama, kebijakan penanganan pandemi difokuskan pada penyelamatan kesehatan dan daya tahan sosial ekonomi rakyat secara simultan. Sehingga, Presiden Joko Widodo membentuk Satgas Covid-10 dan Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN).
Penanganan kesehatan dalam masa pandemi dimulai dengan strategi pembentukan pelayanan kesehatan, yaitu membangun sistem rumah sakit rujukan pasien Covid-19 nasional, sistem 3T (test, tracing, treatment), penjaminan ketersediaan obat dan perlengkapan medis, serta edukasi masif protokol kesehatan.
"Penanganan sosial ekonomi diwujudkan dalam bentuk insentif keringanan pajak, bantuan modal UMKM, bantuan sosial dengan berbagai skema, dan kartu prakerja," papar Fadjroel.
Selain itu, lanjut dia, kebijakan perlindungan terhadap WNI terdampak pandemi yang ada di luar negeri juga dijalankan secara simultan, seperti penjemputan WNI dari Tiongkok, Jepang, dan fasilitasi kepulangan TKI dari beberapa negara.
"Sebagai upaya perlindungan dan keselamatan sosial ekonomi rakyat, Presiden Joko Widodo telah melakukan diplomasi internasional terkait pengadaan vaksin sejak pertengahan tahun 2020," tandas Fadjroel.