JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Walt Disney Animation Studios kembali persembahkan film animasi Raya and The Last Dragon.
Raya and The Last Dragon menceritakan keragaman budaya Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Film ini Mengambil inspirasi cerita mitos yang ada di Asia Tenggara. Sebelum dilakukannya produksi para pembuat film meriset ke enam negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos dan Singapura.
Film animasi satu ini tidak hanya menyajikan tentang persepsi budaya masyarakat negara Asia Tenggara di mata Hollywood,
Melainkan orang-orang dibalik layar memang memiliki hubungan dengan negara- negara terkait.
Raya and The Last Dragon di produksi dalam keadaan pandemi sehingga sebagian besar proses pembuatan dibuat dari rumah.
Disutradarai oleh Don Hall yang mengaku bahwa mencurahkan semua ide dan mengeksekusinya dilakukan dalam meeting zoom yang menjadi tantangan tersendiri.
Tak hanya pembuatan animasinya saja, pengisian suara karakter juga di lakukan dari rumah.
Alasan membuat film di berbagai tempat di Asia Tenggara karena ‘terinspirasi’ oleh perjalanan yang dilakukan tim pembuat film di sana, tidak bermaksud untuk berfokus hanya pada satu budaya atau negara.
Tim Raya and The Last Dragon juga melibatkan sejumlah ahli di negara masing-masing untuk memberikan wawasan budaya dan adat setempat.
Untuk di Indonesia sendiri, tim melibatkan Griselda Sastrawinata untuk menjadi pengembang visual dan sejumlah pegiat budaya seperti Dewa Brata dan Emiko Susilo yang menjadi bagian dari tim konsultan khususnya dalam ranah budaya, tari, upacara tradisional hingga musik gamelan.
Raya and The Last Dragon telah dirilis pada 3 Maret 2021 lalu, yang bercerita tentang dunia fantasi Kumandara dimana manusia dan naga hidup bersama secara harmonis. Namun, ketika monster jahat mengancam daratan para naga pun mengorbankan diri mereka untuk menyelamatkan umat manusia. Sekarang, 500 tahun kemudian, monster yang sama telah kembali dan seorang prajurit hadir untuk mencari naga terakhir dan menghentikan Druun untuk selamanya.
Para pengisi suara film ini diisi oleh Kelly Marie Tran sebagai raya, Awkwafina sebagai Sisu, Sandra Oh sebagai Virana dan Gemma Chan sebagai Namaari. (Chindy Nathania)
_copy_800x450.jpeg)
.jpg)
.jpg)
