Aksi Nyinyir Pengamat Hukum Tata Negara Refly Harun Dijawab Begini oleh Sukur Nababan

Senin 18 Okt 2021, 19:29 WIB
syukur nababan. (ist)

syukur nababan. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Suara miring terhadap Megawati Soekarnoputri yang baru saja didapuk sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sudah kebablasan.

Apalagi yang mengkaitkan dengan status pendidikan.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Keanggotaan dan Organisasi, Sukur H Nababan bilang, tolak ukur pemimpin sukses adalah kebijakannya.

Bukan lantaran status sosial, atau jenjang akademik yang disandangnya. 

"Pemimpin itu wisdom-nya. Ibu Mega jelas prestasinya. Kami, PDI Perjuangan bisa sebesar seperti sekarang ya karena Ibu Mega. Jadi enggak perlu klaster akademisi yang wah," ungkap Sukur kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/10/2021).

Pernyataan Sukur ini, menjawab nyinyiran pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Dalam tayangan YouTube, Refly menyebut, Megawati tak lulus S1.

Dikatakan Sukur, Megawati bukan drop out namun ada situasi politik yang menciptakan itu. 

"Saat ini, banyak sekali gelar akademis diperoleh Ibu Mega. Doktor dari berbagai universitas di Indonesia, bahkan Korea, China dan terbaru Rusia," ungkapnya.

Suka atau tidak, kata Sukur, Megawati adalah pemimpin yang baik.

Sosok perempuan yang memiliki kemampuan manajerial mumpuni.

Berita Terkait
News Update