DEPOK, POSKOTA. CO. ID - Satu remaja Depok ikut tewas dalam kelompok siswa MTS Harapan Baru saat acara susur sungai di Ciamis. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan santunan kepada keluarga korban, Jumat (15/10) 2021) malam.
Dalam kesempatan itu Wali Kota Depok KH. M Idris turut mendampingi orang nomor satu di Propinsi Jawa Barat tersebut ke rumah salah satu siswa Muhammad Kafka Firmansyah (12), ke rumah duka Kp. Cikumpa RT 006/005, Kelurahan Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (16/10/2021) sore.
Menurut Gubernur Jawa Barat akrab disapa Kang Emil tersebut mengaku turut berdukacita sedalam-dalamnya terhadap meninggalnya 11 anak-anak yang tenggelam pada saat susur sungai di Ciamis.
"Setelah mendapat laporan tersebut baru sampai di bandara dalam rangka tugas, langsung diarahkan ke rumah duka yang ada di Depok. Pas ketemu dengan para orang tua didampingi Pak Wali Kota Depok juga," ujarnya kepada wartawan usai mendatangi rumah duka Firmansyah di Kampung Cikumpa, Sukmajaya Kota Depok.
Dari sebelas anak menjadi korban ada tiga warga Ciamis, dan dua lagi warga Depok serta sisanya berbagai daerah.
"Tujuan kedatangan kita selain mengucapkan berduka cita kepada pihak keluarga juga secara pribadi masing-masing keluarga korban mendapatkan dana santunan dengan masing-masing Rp. 25 juta total ada Rp. 50 juta," katanya.
Dalam kegiatan susur sungai yang diadakan oleh para siswa selevel SMP Sanawiah tersebut pantauan dibawah Kabupaten Bupati dan Kemenag RI.
"Dalam kejadian ini saya minta untuk segera melakukan evaluasi langsung dari BPBD Propinsi Jawa Barat mulai hari ini sudah tidak ada boleh susur sungai," ungkapnya.
Kang Emil secara keras melarang ada kegiatan susur sungai di masa depan. Terkecuali ada Standar Operasi Prosedur (SOP) jelas dari BPBD dengan dibuatkan kegiatan seperti alam untuk utama menjaga keselamatan dan keamanan.
"Dalam menjaga keamanan dapat bekerja sama dengan pecinta alam Nasional atau Wanagri sehingga di masa depan tidak boleh terulang," tuturnya.
Hilang satu nyawa, lanjut Kang Emil, tidak dapat digantikan dengan apapun. "Kami berharap bantuan yang ada dapat meringankan kebutuhan yang diperlukan. Untuk satu korban lagi siswi Siti Jahra Anjani (12), sudah dimakamkan di kampung halamannya sehingga uang santunan kita titipkan kepada Ketua RT, " tutupnya.