ADVERTISEMENT

Jangan Terlena dan Terpesona, Bisa Mabuk Asmara..

Sabtu, 16 Oktober 2021 10:11 WIB

Share
Jangan Terlena dan Terpesona, Bisa Mabuk Asmara.. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)
Jangan Terlena dan Terpesona, Bisa Mabuk Asmara.. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

KITA sering mendengar kata jangan terbuai, jangan terlena, jangan euforia dengan penurunan jumlah kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini. Kata ini sering disampaikan para pejabat negeri, mulai presiden, menteri, gubernur, bupati, walikota hingga lurah.

Tentu, bukan tanpa alasan sehingga kata yang bermaksud mengingatkan kepada masyarakat dalam menyikapi kasus Covid-19 ini, acap disampaikan.

Kata terbuai, terlena, atau euforia, meski masing – masing memiliki makna yang berbeda, tetapi mengandung maksud yang sama. Karena sesuatu keadaan yang menyenangkan lantas membuatnya nyaman, terlalu asyik, dan karena kegembiraan yang berlebihan sehingga menjadi lengah, lalai, lupa diri terhadap hal lain. Sementara hal lain itu sangat penting.

Setidaknya terdapat 3 kondisi (situasi) yang bisa membuat terlena dalam konteks menyikapi perkembangan kasus Covid-19.

Pertama, menurunnya kasus Covid  secara terus menerus dan konsisten. Dari sebelumnya diatas 56 ribu kasus setiap harinya, kini sudah dibawah 2 ribu kasus, bahkan beberapa hari lalu dibawah seribu kasus.

Penurunan kasus yang diikuti dengan menurunnya tingkat kematian, tingkat penularan virus corona di tengah masyarakat serta meningkatnya angka kesembuhan tentu akan mendatangkan kegembiraan.

Kedua, kondisi lain yang bisa membuat terlena adalah kian diperluas kegiatan yang dilonggarkan pada sejumlah sektor baik ekonomi, sosial dan budaya serta pariwisata.

Ketiga, ada satu lagi yang bisa membuat terlena, yakni sudah selesai vaksinasi dosis pertama dan kedua, yang berarti sudah merasa terlindungi, sudah terbentuk kekebalan pada tubuhnya.

Ketiga hal itulah yang sering diingatkan, dengan harapan masyarakat tetap waspada menjaga diri di mana pun berada, kapan saja, dan pada situasi apa saja. Meski dalam  satu RT, satu kelurahan, kecamatan ataupun satu kota tempat tinggalnya tak ada lagi yang terkena Covid. Tak ada lagi pasien yang dirawat, tak ada  lagi yang isolasi mandiri karena semuanya sudah sembuh dan sehat serta beraktivitas seperti sedia kala, jangan lantas terlena.

Yah, terlena, terbuai, terpukau, terpikat, terpesona acap membuat kita lengah, lalai, lupa diri sebagaimana orang yang sedang dimabuk asmara. Itulah sebabnya perlu diingatkan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT