JAYAPURA, POSKOTA.CO.ID - Perjuangan melelahkan itu berakhir manis. Matias Mandiangan mendapat kalungan medali emas PON XX Papua 2021.
"Latihan yang terbaik dan mati-matian. Itulah kunci keberhasilan. Tentu disertai dengan doa yang tak henti," kata Matias Mandiangan.
Petinju DKI Jakarta itu tampil konsisten dari awal hingga akhir. Puncaknya ketika melawan Walmer Pasiale (Jawa Barat) pada final kelas ringan (60kg) di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua, Rabu (13/10/2021).
Walmer yang sebelumnya tampil garang pada semifinal melawan petinju Papua, dibuat tak berkutik. Matias yang cerdik mampu menjaga jarak dan memanfaatkan kelemahan Walmer.
"Walmer kelihatan power full ketika menjatuhkan petinju Papua Gresty Alfons pada semifinal. Tapi, kami sudah membaca titik kelemahannya. Kami tekankan pada Matias untuk habis-habisan," kata pelatih tinju DKI Jakarta Hugo Gosseling.
Kemenangan Matias pun diyakini sudah diprediksi. Medali emas ini menjadi yang kedua bagi DKI Jakarta. Sebelumnya dipersembahkan petinju putri Novita Sinadia. Tampil di kelas Bantam (54kg), Novita mengalahkan Karmila (NTB).
Medali emas yang direngkuh Matias Mandiangan mengundang emosional Ketua Pengprov Pertina DKI Jakarta, Hengky Silatang. Di tengah luapan kegembiraan, medali emas Matias langsung dibayar tunai Rp10 juta dari Dinas Pemuda dan Olahraga DKI
“Terima kasih kepada tim pelatih DKI. Terima kasih kepada banyak pihak, juga wartawan yang selama ini menyemangati atlet tinju DKI,” kata Hengky Silatang terisak.
Ini medali emas kedua bagi Matias Mandiangan dari tiga PON yang diikuti. Pada PON 2012 Riau, Matias merebut medali emas kelas ringan. Ketika itu dia membela Sulawesi Utara.
Tapi, Matias gagal mempertahankannya pada PON 2016 Jawa Barat. Petinju berusia 30 tahun itu hanya kebagian medali perunggu.
Matias mengaku belum berpikir untuk pensiun. Dia masih ingin mengharumkan nama bangsa. "Target saya medali emas SEA Games," tandasnya.
Tonton juga video “Nantang Warga Suku Betawi, Oknum Ormas Dilaporkan ke Polisi”. (youtube/poskota tv)
