JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sebanyak 120 rumah warga di dua Kecamatan, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, terendam banjir akibat hujan lebat dalam waktu yang cukup lama.
Adapun lokasi yang terendam banjir di Kecamatan Padang Panjang Bara meliputi, Kelurahan Pasar Usang, Kelurahan Pasar Baru, Kelurahan Kampung Manggis, dan Kelurahan Balai-balai.
Sementara lokasi yang terendam banjir di Kecamatan Padang Panjang Timur meliputi Kelurahan Koto Panjang, Kelurahan Ngalau, Kelurahan Sigando Longsor, dan Kelurahan Ganting.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, menyampaikan, hujan dengan intensitas tinggi dengan waktu yang cukup lama mengakibatkan debit air yang besar dan tidak tertampung di saluran drainase.
Hal tersebut memicu banjir yang terjadi sejak Rabu (13/10/2021) sekira pukul 17.00 WIB.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Panjang menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pihak terkait," ujar Muhari dalam keterangannya, Kamis (14/10/2021).
BPBD diantaranya berkoordinasi dengan unsur TNI-POLRI, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Dosial, Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) serta masyarakat bergotong royong melakukan penyedotan air yang menggenangi rumah warga dan membersihkan saluran drainase yang tersumbat.
"Hingga kini, dilaporkan banjir sudah surut dan warga dibantu tim gabungan bekerjasama membersihkan material yang terbawa saat banjir. Selain itu, sejumlah bantuan juga diberikan bagi warga yang terdampak dari kejadian ini," sambungnya.
Prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini hari ini (14/10/2021) mengenai potensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir atau kilat di wilayah Provinsi Sumatera Barat meliputi Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Solok Selatan, Sijunjung, Dharmasraya dan sekitarnya.
Berdasarkan analisa inaRISK, Kota Padang Panjang memiliki potensi banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
"Melihat kondisi ini, BNPB menghimbau untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, terlebih saat terjadinya peralihan musim. Masyarakat dapat memantau perkembangan cuaca dan potensi bahaya sekitar melalui sumber resmi melalui inaRISK maupun info BMKG," pungkasnya. (yono)
