Setop Berbohong 'Demi Kebaikan'

Rabu 13 Okt 2021, 06:00 WIB
Karikatur Sorot: Setop Berbohong "Demi Kebaikan". (karikaturis: poskota/arief's)

Karikatur Sorot: Setop Berbohong "Demi Kebaikan". (karikaturis: poskota/arief's)

Bahkan bukan cuma Jokowi selaku Kepala Negara. Anies Baswedan yang merupakan Gubernur atau Kepala Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta juga tak lepas dari tudingan ‘Tukang Bohong’. Bedanya, tudingan tersebut datang dari oposisi disusul warganet alias haters.

Menariknya, tudingan soal ‘Tukang Bohong’ yang dialamatkan kepada Jokowi maupun Anies berlangsung dalam waktu berdekatan. Anies pertama, menyusul Jokowi kemudian.

Tonton juga video "Momen Presiden Jokowi Beli Tas Noken di Papua". (youtube/poskota tv)

Meski demikian, keduanya tampak adem ayem. Tudingan 'Tukang Bohong' yang dilontarkan warganet, oposisi maupun haters dianggap cuma angin lalu. 

Hanya saja, dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI bersama DPR RI dan DPD RI, Senin (16/8/2021), Jokowi menyadari banyaknya kritikan kepada pemerintah.

Kendati begitu, ia juga menegaskan, kritik yang membangun dari masyarakat sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Penyanyi senior Iwan Fals pun ikut menyoroti tudingan 'Jokowi Bohong' kala topik itu juga viral dua tahun lalu. 

Dalam akun Twitternya, pelantun lagu "Manusia Setengah Dewa" itu mengetweet, “Masak sih ‘presiden’ bohong, kan sudah melalui proses yang hebat untuk menjadi orang nomor 1, atau mungkin seandainya berbohong, itu semua demi kebaikan barangkali”.

Berbohong pada dasarnya adalah haram, tetapi dalam keadaan tertentu diperbolehkan atau yang kerap disebut sebagai white lies. Kebohongan jenis ini dilakukan untuk mengejar kebaikan yang besar. 

Namun, sejatinya masyarakat mencintai pemimpin yang bersifat jujur dan amanah.

Sebab kekuasaan yang berjalan dengan kejujuran akan menghasilkan peradaban yang berkualitas.

Sebaliknya, jika yang dibangun adalah dusta, yang menjadi budaya adalah kebohongan. Pemimpinnya pun bisa saja berkhianat lantas terjadilah korupsi dan kehancuran.

Naudzubillah min dzalik. (*)

Berita Terkait

Heru Budi Hartono Suksesor Anies Baswedan?

Selasa 11 Jan 2022, 23:46 WIB
undefined

Tarif Listrik Naik, Mana Sense of Crisis?

Sabtu 21 Mei 2022, 06:02 WIB
undefined

Ancaman Radikalisme, Ingatlah Pancasila

Kamis 09 Jun 2022, 06:00 WIB
undefined

News Update