CILEGON, POSKOTA.CO.ID - Balai Karantina Pertanian Cilegon, Banten, mencatat nilai ekspor produk pertanian asal Banten tembus Rp62 miliar.
Berbagai macam produk olahan dari hasil pertanian tersebut dikirim ke 10 negara di dunia.
Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi menjelaskan, catatan ekspor tersebut tercatat di minggu pertama Oktober 2021.
Produk ekspor yang dikirim merupakan hasil dari olahan pertanian seperti bubuk kakao, karet lempengan, kayu lapis, dedak gandum, tepung gandum, tepung pati jagung, corn germ dan maltodektrin.
"Sedangkan negara tujuan adalah Mesir, Pakistan, Tiongkok, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, Malaysia, Papua Nugini, Singapura, dan Vanuatu," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (12/10/2021).
Arum mengatakan, produk olahan pertanian yang diekspor adalah hasil dari berbagai tempat industri di Provinsi Banten.
"Ekspor kini sudah berupa bahan baku setengah jadi bukan bahan mentah lagi. Contohnya kakao yang sudah diolah menjadi bubuk, getah karet diolah menjadi karet berbentuk lempengan, kayu dari rakyat menjadi plywood dan barecore, biji gandum menjadi tepung dan dedak, biji jagung menjadi tepung pati jagung dan sebagainya," ujarnya.
Dijelaskan Arum, memfasilitasi ekspor dalam hal memenuhi ketentuan Sanitary and Phytosnitary Measure adalah tugas utama Karantina Pertanian.
Karantina Pertanian sesuai amanat Undang-undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan serta Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, Karantina memastikan kesehatan produk yang diekspor bebas dari Organisasi Penggangu Tumbuhan yang disyaratkan oleh negara tujuan. (kontributor banten/rahmat haryono)