JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Anies Baswedan mendadak dikritik oleh anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak.
Gilbert mengaku geram pada Anies, pasalnya orang nomor 1 di Jakarta itu sering tak datang saat rapat paripurna DPRD DKI Jakarta.
Bahkan secara gamblang, Gilbert menyebut jika Anies sudah berbulan-bulan kegiatan rapat tanpa kehadiran Anies Baswedan.
"Sudah berbulan-bulan dan berkali-kali kegiatan rapat paripurna di DPRD tanpa kehadiran Gubernur. Anies masih menerima gaji dan bersumpah sewaktu diangkat," ucap Gilbert dalam keterangannya, Selasa (12/10/2021).
Menurutnya, kehadiran sosok Anies sangat penting, karena ini semua berhubungan langsung dengan masalah rakyat Jakarta.
"Untuk sesuatu yang tidak ada urusannya dengan rakyat DKI, malah dihadiri tatap muka dengan bergairah. Rapat PAN di Bali bukan prioritas Anies selaku Gubernur, sehingga semua urusan rakyat DKI diwakilkan ke Wakilnya merangkap Jubir," ungkapnya.
Padahal menurut Anggota Komisi B DPRD DKI ini, banyak kebijakan dari Pemprov DKI yang menimbulkan polemik yang harus diselesaikan.
"Tapi tidak diberi penjelasan langsung, sementara untuk urusan pribadinya tatap muka langsung. Padahal kebijakan itu untuk rakyat, dan menggunakan uang rakyat," terang Gilbert.
Sebelumnya Anies sempat disinggung oleh Plt Ketua Umum Partai PSI, Giring Ganesha.
Secara tegas Giring menyebut bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan adalah seorang pembohong.
Hal itu diungkapkan karena menurut mantan vokalis grup band Nidji itu menganggap Anies Baswedan telah membuang-buang dana anggaran negara dengan menyelenggarakan balap mobil kursi tunggal yakni Formula E Jakarta.
Padahal menurut Giring saat ini masyarakat lebih perlu uluran tangan dari para petinggi dan pejabat negara karena dampak yang diakibatkan pandemi Covid-19.
Ungkapan itu diucapkan langsung oleh Giring di video berjudul ‘GUBERNUR ANIES PEMBOHONG’ yang diunggah di kanal YouTube Partai Solidaritas Indonesia pada Senin (20/9/2021).
“Pura-pura peduli karea kebohongan Anies Baswedan di tengah pandemi dan penderitaan orang banyak,” ujar Giring.
“Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat sebagai bahan pertimbangan pemilihan nanti di 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan.” tutupnya.
Sebelumnya Giring menyindir Gubernur Anies soal keterbukaan dan transparansi di era pandemi Covid-19.
Pempimpin diartikan oleh Giring seharusnya sebagai panglima yang bertanggungjawab dan menyampaikan setiap kondisi yang ada ke publik secara transparan.
“Dalam krisis, seorang pemimpin sejati harus berupaya sekeras mungkin menyelamatkan kepentingan yang lebih besar,” kata Giring. (CR09)