17 Tahun Sebagai Guru Honorer dengan Gaji Pas-Pasan, Sodikin Nyambi Berprofesi Sebagai Driver Ojek Online

Selasa 12 Okt 2021, 05:24 WIB
Sodikin (41), guru honorer di SDN Cibalongsari 01 Kecamatan Klari Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang menyambi jadi tukang ojek online (Foto/Ist)

Sodikin (41), guru honorer di SDN Cibalongsari 01 Kecamatan Klari Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang menyambi jadi tukang ojek online (Foto/Ist)

"Ya tergantung kitanya sih, kalau dari siang sampai malam ya dapet, lah, Rp100 ribu atau Rp120 per hari, ya kalau kitanya dari siang sampai sore aja ya paling Rp50 - Rp70 ribu, enggak tentu sih, kayak orang dagang aja," ungkapnya.

Tatkala pandemi menerpa Indonesia di bulan Maret 2020, saat itu terjadi pembatasan mobilitas warga termasuk dilarangnya ojek online untuk beroperasi.

Hal tersebut dilakukan sebagai pencegahan penularan virus Covid-19.

"Sempat berhenti (ngojek), awal Corona tahun 2020 sempat total enggak bisa beroperasi itu, dari semua jenis layanan. Dulu kan enggak bisa bawa orang, cuman Grab Food (antar makanan) atau Express (antar barang/paket)," ujarnya.

Saat itu, dia pun jadi tukang penjual singkong hasil panen kebun tetangga.

"Jual singkong, tapi singkongnya milik orang, kita cuman jualin doang ke pasar, nanti bagi hasil," ucapnya.

Saat menjadi tukang ojek, Sodikin mengeyampingkan gengsi atau malu kepada teman-temannya.

Sebab dia tahu, jika pilihannya menyambi sebagai tukang ojek guna memenuhi kebutuhan keluarga.

"Kalau saya sih Alhamdulillah, enggak pernah gengsi atau malu, terus rekan-rekan juga pada tahu saya sambilannya ngojek juga, terkadang sesama guru kalau perlu jasa (ojek) saya kadang suka ngontak 'tolong ojekin saya ke sana'," terangnya.

Sodikin mengakui jika hasil mengojek, agak mencukupi kebutuhan hidup keluarga, namun tak bisa cukup secara penuh.

"Lebih mencukupi sih karena kebutuhan sehari-hari, kan, di kantor, juga dari hasil ngojek itu," pungkasnya. (Cr02)

Berita Terkait

News Update