ADVERTISEMENT

WOW! Tiga Petinju DKI Melaju ke Final PON XX Papua 2021, Bakal Habis-habisan Demi Merajut Emas

Senin, 11 Oktober 2021 18:11 WIB

Share
Tiga petinju DKI Matius Mandiangan, Novita Sinandia dan Aldom Sugoro akan tampil di final. (foto: Bu)
Tiga petinju DKI Matius Mandiangan, Novita Sinandia dan Aldom Sugoro akan tampil di final. (foto: Bu)

JAYAPURA, POSKOTA.CO.ID - DKI Jakarta menempatkan tiga wakilnya di final cabang olahraga (cabor) tinju PON Papua 2021. Ketiganya bertekad bakal habis-habisan demi merajut medali emas. 

"Alhamdulillah awal sangat sulit pelan-pelan menjadi baik. Semoga ketiga petinju mampu memperlihatkan penampilan terbaiknya di final," kata Henky Silatang, Ketua Pengprov Pertina DKI Jakarta. 

Lebih lanjut dia berharap cita-cita Ketua Umum Pertina Komarrudin Simanjuntak agar para wasit menggambil keputusan untuk Merah Putih bukan kepentingan daerah. Karena ini awal bangkitnya tinju Indonesia. 

Ketiga petinju DKI Jakarta yang menapak ke final adalah Novita Sinadia kelas Bantan (54kg) putri yang mengalahkan Veronico Nicolaas (Sulawesi Utara). 

Dua petinju lainnya di sektor putra, Aldoms Sugoro kelas 52kg setelah menang angka atas Novi Sahuleka (Maluku) dan Matius Mandiangan yang menaklukkan Yulius Babu Eha (Bali), Senin (11/10/2021). 

Pada laga final yang digelar di GOR Cendrawasih, Jayapura, Papua, Rabu (13/10), Novita akan bentrok dengan Karmila (NTB) yang sebelumnya mengalahkan Yulianti Galingging (Jambi). 

Ini bukan pertemuan yang pertama. Novita pernah memenangkan pertandingan atas Karmila pada kejurnas Pra PON di Ternate. 

Wanita berusia 25 tahun itu bertekad membawa pulang medali emas. Meskipun dia menyadari tidak diunggulkan. Dia mengaku akan tampil lepas.

"Saya masih penasaran dengan hasil berikutnya (final). Semoga bisa pulang membawa medali emas untuk DKI Jakarta," tutur Novita.

Sedangkan Aldoms Sugoro akan bertemu dengan Ingatan Ilahi (Riau) dan Matius ditantang Walmer Pasiale (Jawa Barat) yang pada semifinal menghentikan Gresty Alfons (Papua). 
 
"Pertama, kami mensyukuri ketiga petinju telah menembus final, meski target kami sebenarnya lima. Tapi, kami yakni bisa membuat kejutan di final nanti," kata pelatih kepala tinju DKI Jakarta Hugo Gosseling.

Lebih lanjut dikatakan peluang ketiga petinjunya membawa pulang medali emas cukup besar. Mereka pernah bertemu lawannya masing-masing dan berhasil menang. 

"Modal ketahanan fisik saja tidak cukup. Perlu tampil taktis, cerdik dan matang dalam membaca permainan. Artinya seorang petinju juga harus memainkan otaknya bukan sekadar asal pukul," ujarnya.

Sementara itu, Matius tak gentar melawan Walmer Pasiale yang sempat membuat petinju Papua dua kali jatuh di semifinal. Matius mengaku pernah menghadapi petinju asal Jabar itu dan memenangkan pertandingan.

"Walmer pasti akan penasaran dan berusaha untuk menang. Tapi saya tak akan membiarkan itu terjadi. Saya sudah tahu permainannya," kata Matius.

Sebelumnya, kemenangan petinju DKI Novita Sinandia harus dibayar mahal. Petinju yang turun di kelas Bantan (51 kg) putri harus dipapah keluar dari ring karena cidera lutut kirinya kambuh kembali.

Novita tampil memukau untuk menyegel tempat final usai mengalahkan seteru beratnya, Veronica Nicolas pada laga semifinal di GOR KONI, Jayapura, Minggu (10/10/2021) dengan kemenangan angka mutlak.

"Agak sakit kalau dipaksa untuk berjalan," ujar Novita menyebutkan perihal penyakit lamanya itu.

Bahkan Novita harus digendong oleh oficial untuk menaiki mobil yang membawanya ke tempat penginapan.

Di babak final yang akan dipertandingkan pada hari Selasa (12/10/2021) Novita akan menghadapi petinju Nusa Tenggara Barat, Karmila, yang menang atas Yulianti Galingging (Jatim).

Mengomentari calon lawannya di final nanti, pelatih DKI Hugo Goselling tetap optimistis anak asuhnya bisa mengatasinya.

"Novita pernah mengalahkan Karmila waktu kejurnas Pra PON di Ternate. Meski lawannya memiliki postur tubuh yang lebih tinggi kita sudah mengantisipasinya," jelasnya.

Mengenai cedera kambuhan yang timbul kembali, Hugo mengaku tak terlalu merisaukannya.

Ia yakin bisa tertangani oleh tim medis. "Mudah-mudahan fit seperti sediakala," harapnya. (Bu)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT