Dosen Singapura Sebut Jokowi Sosok Jenius, Rocky Gerung: Kenapa Ada Profesor Kaya Buzzer?

Senin 11 Okt 2021, 13:19 WIB
Rocky Gerung Anggap Santai Persoalannya dengan PT Sentul City Tbk (Foto: Instagram.com/@rockygerung.ofc)

Rocky Gerung Anggap Santai Persoalannya dengan PT Sentul City Tbk (Foto: Instagram.com/@rockygerung.ofc)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Baru-baru ini dosen dan peneliti di National University of Singapore bernama Kishore Mahbubani memuji Presiden Jokowi sosok yang jenius.

Kishore Mahbubani mengaku sangat mengapresiasi kinerja Jokowi, pasalnya Presiden ke-6 Indonesia tersebut dianggap telah memberikan contoh model pemerintahan yang baik.

Salah satu indikatornya adalah, Jokowi dianggap berhasil menjembatani kesenjangan politik di Indonesia antara kubu Jokowi dengan kubu Prabowo pada Pemilu 2019 lalu.

Menanggapi hal itu pengamat politik Rocky Gerung ikut angkat bicara melalui kanal YouTube-nya (8/10/2021).

Rocky Gerung justru mengaku heran adanya dosen yang bertindak seolah-olah seperti buzzer yang mendadak puji Jokowi.

"Kita sebagai rakyat justru malu tuh, kenapa ada profesor yang seolah jadi kayak buzzer doang nih?" katanya.

Pasalnya, ungkap Rocky Gerung, indikator dan metode penilaian yang dilakukan dosen Singapura itu tidak valid.

Rocky Gerung masih tak menyangka seorang profesor asal Singapura ada yang mengucapkan kalimat tersebut.

Seharusnya sang profesor dari National University Of Singapore (NUS) itu melakukan penelitian dengan perbandingan dari beberapa negara.

Terlebih menurut Rocky Gerung hampir seluruh analis dunia, terutama yang ada di Australia dan Amerika Serikat telah menganggap Presiden Jokowi gagal untuk memimpin Indonesia.

“Jadi tiba-tiba ada seseorang yang mengatakan ‘oh berhasil’ dan secara sugestif memberi pujian kepada Presiden Jokowi itu. Kita sebagai rakyat yang justru malu itu, mengapa ada profesor yang seolah-olah kayak buzzer doang nih profesor di luar negeri, kan enggak masuk akal!,” ujar Rocky Gerung.

Rocky Gerung tidak melarang adanya pihak yang ingin memuji Jokowi, tetapi seharusnya melontrakan pujian yang biasa saja dan tidak termasuk ke dalam kategori berlebihan.

Oleh karena itu, Rocky Gerung menilai pujian dari dosen Singapura ini tidak masuk akal.

"Gak masuk akal kalau pujiannya berlebih. Kalau pujiannya standar-standar juga masih masuk akal," ucapnya

Kishore Mahbubani bahkan dikatakan oleh Rocky Gerung sebagai seorang profesor yang memiliki “otak kecil” karena tidak melakukan penelitian secara mendalam.

“Jenius dalam demokrasi (tapi) meninggalkan keterbelahan bangsa, apa itu jenius melihat bangsa yang sudah terbelah. Jadi ini profesor yang ‘ocil’ juga, guru besar dengan otak kecil juga,” paparnya. (cr09)

Berita Terkait

Setop Berbohong 'Demi Kebaikan'

Rabu 13 Okt 2021, 06:00 WIB
undefined
News Update