“Dalam acara tersebut, kami menghimpun berbagai permasalahan kebijakan yang ada di daerah masing-masing. Ketika kami telaah dan pahami, lalu kami berpandangan bahwa setiap kebijakan daerah itu harus demi dan untuk kepentingan rakyat. Untuk itu, sebagai mahasiswa atas nama Tridharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, kita meminta Pancasila ditempatkan di hierarki tertinggi sebagai filter dalam perumusan peraturan perundang-undangan yang kemudian menjadi tuntutan kami saat ini,” terangnya.
Ada momen yang unik dalam audiensi tersebut.
Ibu Titi dengan gaya khasnya yang lembut, mencoba mencairkan suasana, karena seluruh delagasi mahasiswa terlihat lelah dan tegang.
“Ayo diminum dulu, kalian pasti haus seharian berdemo panas-panasan di luar sana biar rileks, kalian berada di gedung rakyat loh,” ucapnya, seraya tersenyum dan membuka kedua belah tangannya mempersilahkan peserta, mengambil air minum yang telah disediakan.
Menanggapi bunyi tuntutan mahasiswa, Titi mengatakan bahwa aspirasi telah diterima dengan baik.
“Semua aspirasi akan secepatnya kami sampaikan kepada Pimpinan MPR. Kita semua berharap yang terbaik untuk bangsa dan negara,” ujarnya.
Di akhir audiensi, Misbahul Anwar menyampaikan apresiasinya atas sambutan dan penerimaan dari Setjen MPR RI melalui Ibu Titi, Bapak Heri Heriawan dan Bapak Budi Muliawan.
“Perlu kami sampaikan, aksi dan tuntutan yang kami perjuangkan dan suarakan ini, adalah murni aspirasi kami mahasiswa berdasarkan kepentingan rakyat dan kami pastikan tidak ada yang menunggangi,” tandasnya. (rizal)