Anies Baswedan Gandeng Kadin DKI dan UNHCR Gelar Vaksinasi Covid-19 Khusus Pencari Suaka

Kamis 07 Okt 2021, 13:54 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau vaksinasi Covid-19 bagi WNA pencari suaka di kawasan Bulungan , Jaksel. (Ist)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau vaksinasi Covid-19 bagi WNA pencari suaka di kawasan Bulungan , Jaksel. (Ist)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Pemprov DKI Jakarta bersama Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) DKI dan UNHCR menggelar vaksinasi Covid-19 untuk Warga Negara Asing (WNA) para pencari suaka yang berdomisili di Jabodetabek, Kamis (7/10/2021).

Kegiatan yang digelar di Bulungan, Jakarta Selatan tersebut diberikan untuk 600 akseptor, baik dosis 1 dan 2 atau total 1.200 vaksin.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau kegiatan mengatakan bajwa pandemi Covid-29 merupakan permasalahan kemanusiaan lintas bangsa dan teritori.

"Virusnya menular pada siapa saja baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing termasuk para pencari suaka. Ini masalah umat manusia di mana semua harus mendapatkan perlakukan sama dan setara, meskipun kita menyadari bahwa prioritas pertama adalah warga kita, tetapi jika ada sebagian (WNA pencari suaka) yang tidak tervaksin maka dampaknya juga ke kita," ujarnya.

Anies menjelaskan, kerjasama tersebut diawali saat ia bersurat ke Kementerian Kesehatan terkait vaksin untuk WNA pengungsi dan pencari suaka. Kemudian, surat tersebut berbalas diikuti dukungan penuh Kadin Indonesia serta UNHCR.

Ketua Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi mengungkapkan, kegiatan ini diinisiasi atas pesan Gubernur DKI, Anies Baswedan yang mengungkapkan bahwa setiap orang yang berdomisili di wilayah Jakarta memiliki hak yang sama dalam mendapatkan vaksin Covid-19.

Tidak terkecuali para WNA pengungsi dan pencari suaka. Oleh karena itu, mereka juga berhak mendapatkan vaksin, untuk mengejar target vaksinasi 100 persen di Jakarta. 

UNHCR mencatat, terdapat sekitar 4.942 pengungsi dan pencari suaka yang berusia 12 tahun ke atas tinggal di Jabodetabek, namun mereka kesulitan mendapatkan vaksin Covid-19. Kendala seperti tidak adanya Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang merupakan prasyarat utama mendapatkan vaksinasi. 

"Melalui program kolaborasi ini, sebanyak kurang lebih 600 WNA pengungsi dan pencari suaka diberikan fasilitas untuk melakukan vaksinasi tahap pertama dengan Vaksin Gotong Royong," paparnya.

Sebagai program berkelanjutan, kegiatan vaksinasi ini dipastikan akan berkelanjutan  guna memastikan seluruh pengungsi dan pencari suaka yang berdomisili di Jabodetabek  mendapatkan fasilitas vaksinasi. (deny)

Berita Terkait
News Update