Menohok! Fadli Zon Sarankan Mensos Risma yang Suka Marah-marah Ikuti Terapi Anger Management

Senin 04 Okt 2021, 12:29 WIB
Fadli Zon menyarankan Mensos Risma untuk mengikuti terapi Anger Management. (foto: ist)

Fadli Zon menyarankan Mensos Risma untuk mengikuti terapi Anger Management. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aksi marah-marah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini masih menjadi perbincangan banyak pihak.

Kali ini, politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyarankan Mensos Risma untuk mengikuti terapi anger management, atau manajeman kemarahan.

Selain itu, Fadli Zon juga mengkritik keras perilaku Risma yang suka marah marah hingga kini sudah menduduki kursi menteri.

Menurutnya aksi Mensos Risma marah-marah merupakan bentuk kekerasan verbal yang berlebihan. Fadli juga menyentil Risma, bahwa sikap marah-marah itu tidak akan menyelesaikan masalah.

"Perilaku marah-marah di depan publik dg kekerasan verbal ini sdh melampaui batas, juga tak selesaikan masalah. Sebaiknya segera
ikut terapi "anger management" (manajemen kemarahan)," cuit Fadli Zon di akun twitternya @fadlizon.

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini baru-baru ini mengamuk ke salah satu pegawai yang menjadi pendamping bantuan sosial (bansos) di Gorontalo.

Aksi Mensos Risma marah-marah dan menuding pendamping bansos tersebut telah mencoret sebagian data penerima bansos langsung viral dan menuai pro kontra.

Bahkan ada kata-kata Mensos Tri Rismaharini yang dianggap menyinggung, yakni menancam akan menembak pegawai pendamping bansos itu.

Tak hanya Fadli Zon, salah satu pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung langsung ikut memberikan komentarnya. Rocky Gerung meminta agar PDIP segera mencopot Mensos Risma dari kabinet Indonesia Maju, pasca insiden arogan di Gorontalo.

Rocky Gerung menyebut bahwa PDIP harus mengambil langkah inisiatif dengan menindak tegas kadernya, Mensos Tri Rismaharini yang dinilai sudah mempertontonkan tindakan yang memalukan. Meski diketahui maksud dan tujuan Risma ialah untuk menegur kinerja bawahannya.

"Ya susah, karena di dalam tradisi kita mestinya di-recall oleh partai yang mendukung dia, karena partai tetep ngotot. Jadi PDIP sebetulnya mesti ambil secara inisiatif, jangan Pak Jokowi, karena Pak Jokowi nanti blundernya kemana-mana," kata Rocky Gerung, dikutip Poskota dari YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (3/9.2021).

Berita Terkait

Tenang, Hanya Salah Paham, kok!

Rabu 06 Okt 2021, 06:32 WIB
undefined
News Update