ADVERTISEMENT

Pemprov DKI Buka Suara! Beberkan Fakta soal Polemik Formula E, Mulai Komitmen Fee Hingga Penggunaan APBD

Jumat, 1 Oktober 2021 14:18 WIB

Share
Sidang paripurna Interpelasi Formula E di DPRD DKI Jakarta, hanya dihadiri fraksi pengusung yakni PDIP dan PSI. Deny
Sidang paripurna Interpelasi Formula E di DPRD DKI Jakarta, hanya dihadiri fraksi pengusung yakni PDIP dan PSI. Deny

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polemik penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E yang akan digelar Gubernur DKI Anies Baswedan di Jakarta pada Juli 2022 mendatang akan terus bergulir.

Banyak pihak mengecam rencana Anies yang tetap ngotot menyelenggarakan Formula E. Bahkan dewan legislatif menyebut Anies hanya menghambur-hamburkan dana APBD yang bersumber dari uang rakyat.

Anies juga disebut tidak mengindahkan laporan dari Badan Pengawas Keuangan (BPK).

Menanggapi polemik terkait Formula E yang terus berlanjut, ditambah adanya temuan BPK yang bisa disalahartikan, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) buka suara.

Dari penjelasan digital berjudul Katanya vs Faktanya Formula E yang diterima wartawan, sedikitnya ada 12 point yang selama ini menjadi pertanyaan banyak pihak dan kemudian dijawab Pemprov DKI. 

Pertama, Formula E katanya merupakan pemborosan ABPD, namun faktanya bahwa hampir setiap event dunia membutuhkan dana dari pemerintah, termasuk Asean Games 2018 dan Motor GP Mandalika Maret 2022.

"Katanya juga komitmen fee Rp2,3 T dan biaya pelaksanaan Rp4,4 T, faktanya komitmen fee adalah Rp560 miliar (bukan hanya tahun pertama tapi untuk semua tahun penyelenggaraan). Tidak ada tambahan biaya dari APBD untuk pelaksanaan Formula E, baik untuk 2022, 2023 dan 2025", tulis keterangan yang dikutip, Jumat (1/10/2021).

Dijelaskan juga, yang katanya besaran komitmen fee Formula E Jakarta lebih tinggi dibanding kota lain di dunia, faktanya perbandingan komitmen fee antar kota tidak bisa dilakukan secara apple to apple. 

Beberapa kota menanggung hampir seluruh penyelenggaraan, sedangkan disebagian kota lain FOE banyak meng cover biaya.

"Nilai komitmen fee masing masing kota/ negara berbeda dipengaruhi oleh (1) apa saja yang di cover FOE ,(2) jarak lokasi dengan kota penyelenggaraan jauh, (3) kapan kota tersebut menjadi tuan rumah, semakin akhir semakin tinggi komitmen fee," jelasnya kembali.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT