Terkuak! Komnas PA Catat Jumlah Keluarga Manusia Silver Melonjak Saat Pandemi 

Rabu 29 Sep 2021, 11:49 WIB
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait (cr02)

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait (cr02)

JAKARTA,  POSKOTA. CO.ID - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mendapati jumlah keluarga manusia silver yang melibatkan anak dan tergolong sebagai bentuk eksploitasi meningkat di tengah pandemi Covid-19. 

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait menjelaskan berdasarkan temuan di lapangan serta data yang dihimpun dari pelbagai pihak, sebab melonjaknya jumlah keluarga manusia dikarenakan faktor ekonomi. 

Dia pun mencontohkan, jumlah keluarga manusia silver di Kota Depok yang meningkat lantaran banyak warga kehilangan pekerjaan atau penghasilan berkurang karena terdampak pandemi.

"Di mana banyak anggota masyarakat Depok yang semula berprofesi sebagai pemulung, sopir angkot, dan pedagang kaki lima terpaksa berpindah profesi sebagai keluarga manusia silver," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (28/9/2021).

Sampai saat ini, Komnas PA mencatat di wilayah Provinsi DKI Jakarta setidaknya ada 189 keluarga manusia silver. Sementara di Kota Depok dan Tangerang Selatan (Tangsel) sebanyak 200.

Jumlah ini belum termasuk keluarga manusia silver yang tidak terdata sehingga kemungkinan dapat bertambah, terlebih lagi bisa masalah tidak segera diselesaikan pemerintah. 

"Masalah sosial kesejahteraan baru ini harus dicari solusi melalui pendekatan kemanusiaan dan akar masalah yang menjadi penyebabnya. Apa itu karena pandemi Covid-19 atau karena masalah kemiskinan yang tak teratasi," ungkapnya. 

Kata Arist, meski tergolong bentuk eksploitasi anak tapi masalah keluarga manusia silver tak bisa diselesaikan dengan  pendekatan hukum pidana. 

Sebab, lanjut Arist, cara tersebut tak menyelesaikan masalah yang memicu warga menjadi manusia silver. Sehingga pemerintah mesti mencari solusi jangka panjang penyelesaian masalah. 

"Jangan menggunakan pendekatan kriminalitas, tangkap dan tahan lalu dipulangkan ke daerah asal. Ini solusi klasik yang telah terjadi puluhan tahun. Harus dicari solusi melalui pendekatan kemanusiaan dan akar masalah yang menjadi penyebabnya," terangnya. (Cr02) 

Berita Terkait

Manusia Silver dari Kota Lumpia

Kamis 30 Sep 2021, 06:30 WIB
undefined
News Update