Gawat, Terjadi Panic Buying Konyol di Inggris, 90 Persen Pompa Bensin Kering Kehabisan Stok Akibat Kekurangan 10 Ribu Sopir BBM

Selasa 28 Sep 2021, 06:26 WIB
Antrian konyol terus berlanjut hari ini karena orang Inggris sangat menunggu bahan bakar. (Kredit: Louis Wood/the sun)

Antrian konyol terus berlanjut hari ini karena orang Inggris sangat menunggu bahan bakar. (Kredit: Louis Wood/the sun)

INGGRIS, POSKOTA.CO.ID - Pompa bensin di kota-kota Inggris kering kehabisan stok BBM setelah panic buying (warga panik hingga berduyun-duyun melakukan pembelian), panic buying konyol.

Hingga akhirnya, memperburuk kekurangan pasokan yang disebabkan oleh kurangnya sekitar 10 ribu sopir truk pengangkut. Diperkirakan 90 persen pompa bensin kering kehabisan stok akibat kekurangan sopir pengangkut BBM.

Media The Sun menyebutnya panic buying konyol, karena tindakan ini memunculkan hal-hal konyol, ada wanita mengosongkan botol minuman dan kemudian digunakan untuk menumbun bensi,

Antrean mobil mengular meliuk-liuk dari stasiun pengisian bahan bakar di seluruh negeri pada hari Minggu, menelan pasokan dan memaksa banyak pengecer tutup meskipun ada jaminan dari pemerintah bahwa Inggris tidak kekurangan bahan bakar.

“Beberapa anggota kami, kelompok besar dengan portofolio situs, melaporkan 50 persen kering hingga kemarin, beberapa bahkan melaporkan hingga 90 persen kering hingga kemarin,” Brian Madderson, ketua Asosiasi Pengecer Bensin (PRA) , kepada penyiar Inggris Sky News pada hari Senin.

PRA mewakili pengecer bahan bakar independen, yang mencakup 65 persen dari semua halaman depan Inggris.

“Jadi Anda bisa melihatnya cukup akut,” kata Madderson. "Senin pagi akan mulai cukup kering."

Andrew Simmons dari Al Jazeera, melaporkan dari luar sebuah pompa bensin di ibukota, London, mengatakan orang-orang berusaha menimbun bahan bakar menggunakan jerigen.

“Pemerintah telah menemukan dirinya dalam kekacauan besar atas ini,” katanya. "Itu sudah di luar kendali."

Visa Sementara
Raksasa minyak Inggris BP mengatakan hampir sepertiga stasiunnya di seluruh negeri telah kehabisan dua jenis bahan bakar utama – bensin dan solar tanpa timbal – karena serentetan pembelian panik (panic buying) memaksa pemerintah untuk menangguhkan undang-undang persaingan dan mengizinkan perusahaan bekerja sama untuk mengurangi kekurangan. .

Sekretaris Bisnis Kwasi Kwarteng mengatakan penangguhan akan memungkinkan perusahaan untuk berbagi informasi dan mengoordinasikan tanggapan mereka.

Berita Terkait

Penghapusan BBM dan Polusi

Selasa 28 Des 2021, 06:32 WIB
undefined
News Update