JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Tujuh perusahaaan peserta program pendampingan ekspor (Export Coaching Program/ECP) asal Sulawesi Selatan dan Yogyakarta mampu mengantarkan binaannya para UMKM untuk melakukan kegiatan ekspor.
Pelaku usaha ini bergerak di industri kerajinan, makanan dan minuman, serta kayu dan produk kayu.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kemendag, Didi Sumedi menjelaskan capaian ini tidak terlepas kerja sama Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan dinas yang menangani sektor perdagangan di Pemprov Sulawesi Selatan dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain itu juga tidak lepas dari komitmen yang kuat serta kerja keras dari para pelaku usaha peserta ECP.
“Hal itu tentu saja cukup membanggakan di tengah kendala logistik kelangkaan kontainer ekspor selama pandemi Covid-19. Kemendag akan terus mendampingi, membantu, mendorong, dan memberikan fasilitasi kepada para pelaku usaha potensial ekspor guna peningkatan kesiapan ekspor untuk mendukung peningkatan ekspor secara nasional,” ungkap Dirjen Didi, di Jakarta, dalam siaran persnya, Sabtu (25/9)
Ketujuh pelaku UMKM tersebut, tiga asal Sulawesi Selatan yakni PT. Bumi Runut Bersama yang berasal dari Kabupaten Pangkep.
Merupakan UKM Milenial yang berhasil melakukan ekspor perdananya ke China berupa cocofiber sebanyak 1 kontainer senilai 5.135 dolar AS , CV. Sumber Pangan Nusantara berhasil melakukan ekspor perdana ke Malaysia produk foodstuff (makanan ringan) sebanyak 1 kontainer 40HC ke Tawau Malaysia senilai Rp103 juta, dan CV. LARS dari Makassar berhasil ekspor produk rumput laut ke Taiwan senilai 1.764 dolar AS.
Sementara itu empat UMKM dari Yogyakarta, yakni CV Ride One Gallery berhasil ekspor Cermin Antique ke Prancis dengan nilai transaksi 24.600 dolar AS dan ekspor Glass Handicraft ke Belgia dengan nilai transaksi Rp.167.963.482 (2 x 40 HC).
CV. Solobeat ekspor perdana ke pasar baru, sejumlah 1.000 drumsticks ke Ghana Afrika senilai 4.000 dolar AS dan 200 pasang Solobeat drumsticks ke negara Kolombia senilai 1.200 dolar AS.
Selain itu, PT. Bumicharya Utama Luhur ekspor produk Teak Flooring ke Italia dengan nilai 69.000 Euro dan PT. Serena Sejahtera berhasil ekspor untuk produk Salak sebanyak 6.500 Kgs ke pasar non tradisional Cambodia dengan nilai USD 14.553.
“Pelepasan produk ekspor menjadi komitmen kami sebagai upaya meningkatkan daya saing dan memotivasi para pelaku usaha,” ujarnya.