JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim dokter Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur menyatakan MS, pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang diduga jadi korban pelecehan seksual dan perundungan mengalami trauma dan depresi.
Anggota tim kuasa hukum MS, Rony E. Hutahaean menjelaskan hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan sementara tim dokter gang menangani pemeriksaan guna kepentingan penyelidikan kasus.
"Di RS Polri menyampaikan ada tiga poin. Pertama bahwa klien kami mengalami rasa guncangan mental, kedua depresi, ketiga adalah mengalami stres akibat trauma pasca perundungan dan pelecehan seksual," tuturnya di kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Ciracas, Jakarta Timur, Senin (27/9/2021).
Lanjutnya, hasil itu mengacu pada tiga kali pemeriksaan psikis yang dilakukan MS di Sentra Visum dan Medikolegal RS Polri Kramat Hati sejak awal bulan September 2021 berdasar permintaan penyelidik.
Hari ini, kata Rony, sebenarnya MS dijadwalkan menjalani pemeriksaan psikis lanjutan di RS Polri Kramat Jati, namun dia tak bisa hadir karena menghadiri panggilan LPSK.
Di LPSK sendiri, MS juga diperiksa kejiwaannya guna keperluan mengajukan permohonan perlindungan dalam kasus sama yang kini ditangani Satreskrim Polrestro Jakarta Pusat.
"Kami berharap bahwa pemeriksaan lebih lanjut, baik itu di LPSK dan di RS Polri Kramat Jati menjadi bagian satu bagian yang tidak dipisahkan dari proses penyelidikan di Polres Jakarta Pusat," terangnya.
Rony menambahkan pihaknya masih berkoordinasi dengan penyelidik Satreskrim Polrestro Jakarta Pusat terkait penanganan kasus pelecehan seksual yang sampai saat ini belum ada tersangka.
Dia pun mengatakan jika MS siap menjalani pemeriksaan kejiwaan lebih lanjut di RS Polri Kramat Jati guna kepentingan kasus sesuai permintaan penyelidik Satreskrim Polrestro Jakarta Pusat.
"Kami bersedia dan berterima kasih kepada RS Polri Kramat Jati kapanpun akan kami hadiri untuk pemeriksaan lebih lanjut sebagai alat bukti kasus pelecehan seksual dialami klien kami," ungkapnya. (Cr02)