Tak Banyak yang Tahu, Dinas LH DKI Ungkap Fakta saat Kasus Covid-19 Melonjak: Limbah Medis Naik 200 Persen

Senin 27 Sep 2021, 14:30 WIB
Pemberian bantuan dari pihak PPLI ke Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Senin (27/9/2021) (foto: cr02)

Pemberian bantuan dari pihak PPLI ke Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Senin (27/9/2021) (foto: cr02)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sempat kewalahan saat menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi bulan Juli hingga Agustus 2021 lalu.

Hal itu bisa terjadi lantaran mereka kekurangan personel untuk mengangkut limbah medis Covid-19 yang meningkat selama masa pandemi. Adapun peningkatan limbah medis ditandai dengan rumah sakit dan tempat isolasi yang dipenuhi pasien.

Kepala Seksi Pengelolaan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rosa Ambarsari menerangkan, kenaikan jumlah limbah Covid-19 pada saat terjadi lonjakan mencapai 200 persen.

"Kalau naik sebenarnya bisa sampai 200 persen lebih," ucapnya kepada wartawan, Senin (27/9/2021).

Namun, untuk saat ini limbah yang ada di rumah sakit menurun seiring dengan melandainya kasus Covid-19. 

Kendati demikian, pihaknya tetap siaga jika terjadi lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga di wilayah DKI Jakarta. 

"Ya itu, kalau Dinas Lingkungan Hidup memang ada penugasan terkait dengan penanganan limbah Covid-19," terangnya. 

Kata dia, sudah disiapkan berbagai sarana dan prasarana untuk proses penanganan jika memang lonjakan kasus Covid-19 terjadi. 

Karena sarana dan prasarana ini sangat penting baginya dalam menangani limbah Covid-19 di DKI Jakarta.

"Kami coba bekerja untuk rumah-rumah tempat isolasi yang dibanggakan Pemprov (Pemerintah Provinsi) kalau dalam hal limbah dari faskes rumah sakit itu dilakukan pengawasan," jelasnya.

Sebelumnya dikabarkan Dinas Lingkungan Hidup mendapat bantuan alat pelindung diri serta kantong plastik dari PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), Senin (27/9/2021). 

Humas PPLI Arum Pusposari menyampaikan, pihaknya memberi bantuan sebab Suku Dinas Lingkungan Hidup telah membantu dalam penanganan limbah Covid-19.

Adapun bantuan yang diberikan berupa 1.020 kantong plastik, 700 hair cap, 200 sarung tangan latex, 550 sarung tangan nitrete, 2.000 masker medis, dan 1 unit alat semprot. 

"Limbah Covid-19 itu ada di rumah susun dan fasilitas kesehatan di DKI Jakarta," terangnya kepada wartawan, Senin (27/9/2021). 

Menurutnya, masalah limbah Covid-19 bukanlah masalah pribadi atau satu instansi saja, namun menjadi tanggung jawab bersama. 

Oleh karena itu, PPLI mengambil langkah membantu Negara dalam menangani limbah Covid-19 dengan memberikan bantuan.

"Kami lakukan untuk membantu Negar dalam hal ini Dinas LH DKI untuk bisa berperan memerangi pandemi Covid-19," ungkapnya. 

Disisi lain, Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rosa Ambarsari mengapresiasi PPLI yang telah memberikan bantuan.

Rosa menambahkan, bantuan untuk penanganan limbah Covid-19 ini adalah hasil kolaborasi antara pihaknya dengan PPLI.

"Kami enggak pernah tahu kemarin di pertengahan tahun akhirnya terjadi lonjakan yang sangat tinggi," ucapnya. 

Menurut pengakuan Rosa, pihaknya belum siap menghadapi lonjakan pandemi Covid-19 guna menangani limbah yang ada di rumah sakit. 

"Tiba-tiba banyak dari tempat isolasi maupun dari rumah tangga, ketidak siapan itu sebenarnya membuat kami berfikir agar kami bisa menangani limbah ini, limbah yang ada di DKI Jakarta," terangnya. 

Kendati demikian, pihaknya tidak meninggalkan prosedur tata cara penanganan limbah Covid-19 yang benar.

Kemudian, pada bulan Juni-Juli 2021, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah mulai menggiatkan kolaborasi untuk berkontribusi menangani limbah Covid-19.

 PPLI  menjadi salah satu perusahaan yang berkontribusi dalam penanganan limbah Covid-19.

"Alhamdulillah bantuan itu sudah sampai hari ini dan ini sangat berguna bagi petugas petugas kebersihan kami yang ada di lapangan menangani limbah medis dari rumah tangga maupun tempat isolasi," ujarnya. (Cr02)

Berita Terkait
News Update