Miris, Penemuan Mayat Bayi di KBT Sempat Dikira Bangkai Hewan

Minggu, 26 September 2021 20:11 WIB

Share
Bungkusan plastik merah yang berisi mayat bayi ditemukan di tepi Kanal Banjir Timur (KBT), Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (26/9/2021) sore. (foto: poskota/cr02
Bungkusan plastik merah yang berisi mayat bayi ditemukan di tepi Kanal Banjir Timur (KBT), Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (26/9/2021) sore. (foto: poskota/cr02

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sesosok mayat bayi perempuan ditemukan di dalam bungkusan plastik merah di tepi Kanal Banjir Timur (KBT), Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (26/9/2021) sore.

Pada mulanya, menurut petugas UPK Badan Air bernama Hendri, mayat bayi tersebut ditemukan oleh para bocah yang sebelumnya berenang di aliran KBT.

"Bocahnya itu lagi berenang terus lagi mau naik mau ngeringin badan, eh nemuin bungkusan. Bungkusannya tadi kayak kain, tote bag, terus plastik hitam (merah) sama di dalam ada mayatnya," ungkapnya kepada wartawan di lokasi, Minggu (26/9/2021).

Lantas, para bocah itu menunjukkan ke Hendri jika di tepi KBT ada mayat bayi. Hendri pun mendatangi lokasi. Awalnya dia menyangka itu hewan.

"Saya juga awalnya mengira bukan mayat, soalnya kayak binatanglah atau apa gitu," ungkapnya.

Lalu, didorong rasa penasaran, Hendri melihat dengan jeli bagian tubuh mayat. Kemudian dia menemukan ada kuku dan rambut. Walhasil dia pun menyimpulkan kalau itu adalah mayat bayi setelah ditemukan adanya tali pusar yang masih merekat di bagian perut.

"Yang buat saya yakin banget itu mayat, pas saya angkat mayat bayinya, itu ada tali pusarnya nyangkut," jelasnya.

Kata Hendri, ketika jasad bayi itu diangkat, baunya sungguh tak sedap. Dia memperkirakan kalau jasad bayi tersebut langsung dibuang oleh pihak yang tak mau bertanggung jawab.

"Pas kami angkat sudah bau banget. Baru lahir kayaknya, habis lahir dibuang," ucapnya.

Tak hanya itu, Hendri juga menemukan sebuah batu dalam kantong berisi mayat bayi itu. Dia menduga, jika pihak yang membuang jasad bayi tersebut sebetulnya ingin menenggelamkan si bayi sebagai cara untuk menghilangkan jejak.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar